siaranjabodetabek.com – Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal memprediksi ekspor Indonesia bakal mengalami perlambatan pada 2023 sehingga berdampak terhadap penurunan surplus perdagangan.
Faisal menyebut tahun ini Indonesia mengalami surplus perdagangan yang paling tinggi sepanjang sejarah. Ia memprediksi Indonesia bakal tetap mengalami surplus pada 2023, hanya saja lebih sempit dibandingkan tahun ini.
Meski begitu, Faisal mengatakan bahwa tren yang terjadi belakangan ini tidak selalu sejalan dengan pertumbuhan ekspor Indonesia. Ia mencontohkan krisis energi dan perlambatan permintaan domestik di Uni Eropa justru membuat permintaan batu bara meningkat.
Batu bara dianggap sebagai pilihan energi yang lebih murah. Sehingga, dalam track record ekspor Indonesia tetap mengalami peningkatan ke Uni Eropa, salah satunya ditopang oleh ekspor batu bara.
Ketua Indonesian Mining and Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo menjelaskan batu bara masih akan menjadi penyumbang pendapatan negara tahun depan.