siaranjabodetabek.com, Cilodong – Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) sekarang ini hadir di lingkungan Pondok Pesantren. Ditengah menghadapi resesi ekonomi akibat dampak Covid-19 Pondok Pesantren Yayasan Arridho menggelar Pelatihan berbasis kompetensi sinematografi desain Komunikasi Visual bagi para pelajar Ponpes Arridho dan tenaga Profesional.
Program pelatihan bekerjasama antara Dinas Ketenagakerjaan dan Pondok Pesantren Yayasan Pembangunan Arridho Kecamatan Cilodong Kota Depok ini di tutup secara oleh di Aula Pondok Pesantren Arridho. Kehadiran BLKK ini untuk mencetak santri-santri atau kader yang tangguh dalam menghadapi tantangan ke depan.
Pengurus Harian Yayasan Pembangunan Pondok Pesantren Arridho H. Zaini Arief mengatakan, antusias peserta yang mendandaftar lebih dari 52 peserta, padahal yang diterima hanya 16 peserta.
Zaini berharap nanti alumni Pelatihan bisa memberikan profit optimal dalam segala hal dan memberdayakan untuk hal positif misalkan membentuk event organizer, hal hal yang dianggap dasar di dalam dan di luar pesantren.
H. Zaini Arief dalam kata penutupan berpesan, dengan dibukanya pelatihan yang pertama kalinya ini merupakan bentuk kontribusi pesantren kepada negara dalam menghadapi krisis.
“Program pelatihan ini, meski di tengah pandemi covid-19 sudah mulai turun, sebab pesantren perlu terlibat dalam menghadapi permasalahan ekonomi masyarakat dan negara,” Kata H. Zaini kepada siaranjabodetabek.com, Selasa (9/11/2021) usai menutup Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Pondok pesantren Arridho.
Pelatihan BLKK ini berlangsung selama 30 hari mulai. Peserta yang mendaftar dari Pondok pesantren juga dari masyarakat sekitar Cilodong. Selain itu mendapatkan fasilitas pelatihan secara gratis.
“Pelatihan ini dibuka kembali demi menghadapi krisis ekonomi, peserta harap untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh, tidak hanya sekedar asal mendapat sertifikat. Ini kesempatan baik buat kalian,” ungkap Zaini.
Sementara itu tokoh masyarakat Sebagai Sekretaris KOOD Cilodong Dedi Heryadi menambahkan, melalui pelatihan ini bisa menjadi bagian kecil yang mampu meringankan negara dalam menghadapi bencana ekonomi akibat Pandemi yang masih terus berjalan.
Menuutnya, pendidikan pokasi ini (BLKK) salah satu solusi belajar yang langsung ke peningkatan skill atau kemampuan, minat warga ponpes untuk mengikuti pendidikan di BLKK itu sudah luar biasa. Mulai dari minat para santri maupun masyarakat sekitar.
“Ini artinya, kehadiran BLKK ini sangat manfaat sekali untuk pesantren. Kami harapkan bagaimana dengan yang diberikan kita punya pemahaman dan pengertian tentang skill,” ungkap Dedi.
Di BLKK itu, imbuh Dedi, bukan hanya jurusan desain mode saja. Tetapi jurusannya banyak, di antaranya ada teknologi informasi, arsitek, interior.
“Ini akan mencetak santri yang handal Santri belajar bagaimana memanage menjadi seorang teknologi informasi, desain komunikasi secara visual. Santri harus paham itu,” katanya.
Ia pun melihat sejumlah pesantren sudah berdaya secara ekonomi dengan kehadiran negara dalam upaya membantu skill atau sumber daya manusia tersebut.
“BLKK ini bukan hanya untuk santri atau pesantren. Termasuk di lingkungan serikat pekerja juga ada,” katanya.
Dedi berharap, para santri yang sudah mengikuti pendidikan atau pelatihan di BLKK siap pakai sesuai dengan keahliannya. Karena itu, ia sangat suport pondok pesantren memiliki kemandirian.
“BLKK ini sangat penting. Kami berharap, BLKK ini bermanfaat bagi umat. Ini sebagai upaya Pemerintah keberpihakan kepada para santri,” pungkasnya. (Adi).