siaranjabodetabek.com, Bandung – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat baru saja meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Laporan Penahan Ijazah atau (Silapiz). Artinya sekolah tak boleh menahan ijazah siswa, khususnya untuk sekolah negeri.
Aplikasi ini dimaksudkan untuk memudahkan siswa melaporkan penahanan ijazah oleh sekolah atau institusi pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi, ijazah merupakan salah satu hak peserta didik yang perlu dipenuhi oleh institusi Pendidikan.
Dedi pun mengaku pemerintah daerah tengah berupaya guna memastikan penahanan ijazah tidak sampai terjadi lagi.
Dedi menyebutkan ada sekitar 93 persen Ijazah sudah distribusikan ke masing-masing peserta didik dan dengan aplikasi tersebut harapannya institusi pendikan bisa bergerak cepat membagikan ijazah.
“Sampai saat ini, sudah 93 persen ijazah terdistribusi. Dengan aplikasi ini, kita sudah memiliki data dan akan menyegerakan satuan pendidikan untuk bergerak cepat membagikan ijazah,” kata Dedi (2/6/2021) melaui pesan tertulis, di acara Hardiknas diacara Pekan Pengambilan Ijazah bagi siswa dan orangtua yang merasa ijazahnya masih berada di sekolah silakan diambil sendiri oleh orangtua atau siswa.
Dedi pun menyebutkan, selain meluncurkan aplikasi Silapiz, Disdik Jabar pun meluncurkan Pekan Pengambilan Ijazah, serta erta Jabar Eksis (Ekspose Karya Siswa).
Menurut Dedi, Pekan Pengambilan Ijazah sebagai upaya untuk memastikan siswa sudah mengambil ijazah pada waktu yang sudah ditentukan.
“Jadi melalui program ini, dari tanggal 3 sampai satu bulan ke depan, ijazah lulusan tahun 2021 akan diterima oleh peserta didik secara keseluruhan,” paparnya.
Adapun, sistem pengambilan ijazah masih dimatangkan tim dari Disdik Jabar. Dia berharap, program ini bisa memenuhi hak siswa yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan atau mencari pekerjaan.
“Kan mungkin ada yang mau melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, atau kebutuhan untuk melamar kerja. Jadi program ini kesempatan bagi para siswa untuk mengambil ijazahnya masih ada di sekolah,” jelasnya. (adi).