siaranjabodetabek.com, Jakarta, 25 Februari 2022Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2022 yang jatuh pada tanggal 21 Februari, Super Indo, Nutrifood, Tetra Pak, dan Komunitas Lingkungan Green Movement Indonesia berkolaborasi meluncurkan ‘Dropbox Sampah Kemasan’ di sejumlah gerai Super Indo di Kota Solo.

Didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Solo, aksi kolaborasi ini bertujuan untuk mengajak konsumen dan masyarakat Solo agar lebih sadar dan ikut berkontribusi dalam pengurangan sampah ke TPA, khususnya sampah kemasan di kota Solo melalui pemilahan dan daur ulang sampah kemasan.

Program ini juga merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan untuk menarik kembali sampah kemasan yang dihasilkan.

Aksi kolaborasi Dropbox Sampah Kemasan ini diawali dengan penempatan Dropbox Sampah Kemasan di enam gerai Super Indo di Solo, yakni Super Indo Adi Sucipto, Super Indo Ronggowarsito, Super Indo Banyuanyar, Super Indo Gumpang, Super Indo Colomadu, dan Super Indo Solo Baru.

Jenis sampah yang dikumpulkan mencakup tiga kategori sampah, yaitu sampah kemasan kertas (dupleks, kotak minuman, gelas kertas), sampah kemasan plastik (botol plastik, gelas plastik, tube plastik, sachet atau bungkus plastik), serta sampah kemasan kaca (botol kaca, toples kaca, dan sebagainya) untuk berbagai brand.

Sampah kemasan yang terkumpul akan secara rutin disalurkan ke mitra Bank Sampah di Solo yakni Bina Usaha Mandiri, lalu disalurkan ke berbagai sentra daur ulang untuk diolah menjadi barang-barang yang berguna serta bernilai ekonomi. Khusus untuk bungkus plastik, diolah mandiri oleh Bina Usaha Mandiri menjadi papan daur ulang.

Data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta menunjukkan bahwa berdasarkan jenisnya, sampah di Kota Solo didominasi oleh tiga jenis, yaitu organik (61,95%), plastik (13,4%) dan kertas (12,3%).

85% sampah yang dihasilkan di Solo diangkut ke TPA Putri Cempo, Solo, dengan rata-rata jumlah sampah yang masuk mencapai 299,45 ton per hari. Sisa sampah lainnya dikelola di sekolah Adiwiyata dan terjual ke pengepul sampah (15%), dan sebagian kecil sampah masih ada yang dibakar di masyarakat atau dibuang sembarangan.

Arthaty Mulatsih, Kepala Bidang PSLB3, Dinas Lingkungan Hidup, Kota Surakarta mendukung penuh program Dropbox Sampah Kemasan Solo.

“Masalah sampah di Indonesia, termasuk di Kota Solo, merupakan tantangan yang cukup besar bukan hanya bagi pemerintah namun bagi seluruh elemen masyarakat. Permasalahan sampah harus ditangani mulai dari hulu sampai ke hilir. Perlu adanya kolaborasi yang baik antar semua elemen untuk mengatasi permasalahan sampah,” ujar Arthaty.

Sementara itu Angelique Dewi, Head of Corporate Communication Nutrifood mengungkapkan ide lahirnya program Dropbox Sampah Kemasan ini berawal dari kepedulian bersama mengenai permasalahan sampah kemasan di Indonesia.

“Sebagai produsen makanan minuman kesehatan, Nutrifood memiliki komitmen untuk mengelola limbah sampah kemasan kami di seluruh Indonesia secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan, salah satunya melalui Dropbox Sampah Kemasan ini, ujar Angelique.

Dukungan yang sama juga diutarakan oleh Arya Kusumo, Head of Sustainability Super Indo. Arya mengatakan, “Super Indo sebagai supermarket memiliki peranan penting karena berada di posisi strategis antara produsen dan konsumen, termasuk dalam hal penanganan sampah.

“Kami percaya bahwa sampah tidak boleh dilihat sebagai sumber pencemaran lingkungan yang harus dibuang begitu saja ke tempat pembuangan sampah, karena hal tersebut dapat menyebabkan masalah pencemaran lainnya. Sampah ini juga memberi kita kesempatan untuk mencari solusi dengan melibatkan masyarakat, dengan menciptakan inovasi terbaru dalam menangani sampah, dan yang tidak kalah pentingnya, melibatkan perubahan perilaku dan kesadaran masyarakat,” kata Arya Kusumo.

Reza Andreanto, Sustainability Manager Tetra Pak Indonesia juga menyatakan, “Tetra Pak sebagai perusahaan global yang bergerak di bidang pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman, memiliki komitmen untuk berkontribusi terhadap lingkungan. Kami berambisi untuk menyediakan kemasan makanan dan minuman paling berkelanjutan, yang semata-mata terbuat dari bahan yang dapat diperbarui dan bersumber secara bertanggung jawab, serta dapat didaur ulang sepenuhnya.

Sementara itu, Tasya Kamila, Founder Green Movement Indonesia, gerakan bagi anak muda Indonesia untuk lebih peduli isu lingkungan, mengatakan, “Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan utama di Indonesia yang perlu ditindaklanjuti secara serius oleh berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, komunitas, maupun masyarakat umum.

Hasil survey yang Green Movement Indonesia lakukan akhir 2021 menunjukkan bahwa dari 101 responden kami, 56,4% responden masih belum memulai memilah sampah. Untuk itu, dengan peluncuran Dropbox Sampah Kemasan di Jabodetabek dan kali ini di Kota Solo, kami ingin mengajak anak muda Indonesia untuk semakin sadar untuk mulai peduli dengan sampah yang mereka hasilkan sekaligus mengedukasi dan memfasilitasi masyarakat untuk menyalurkan sampah kemasan ini ke sentra-sentra daur ulang di dekat tempat tinggal mereka. Kami juga akan menjaring relawan muda untuk turut serta dalam menyukseskan sosialisasi Dropbox Sampah Kemasan ini.”

 

News Feed