siaranjabodetabek.com, Depok -Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD) Kota Depok ngerayain hari jadinya yang ke-21 tahun di Rumah Budaya Jalan Keadilan RT 05/08 Rawa Denok, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Selasa (29/09/2021).
Hadir dalam acara tersebut Walikota Depok Muhammad Idris, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Ketua KOOD Kota Depok H. Ahmad Dahlan, Nina Suzana, KH. Ahmad Damanhuri, KH. Sahroni, Wadon KOOD dan para pengurus KOOD tingkat Kota, Kecamatan dan Kelurahan se-Kota Depok.
Namun kehadirannya tetap menjaga protokol kesehatan.
Walikota Depok dalam sambutannya mengatakan, sebagai organisasi yang menginjak usia ke-21, bisa bersinergi dengan Pemerintah Kota Depok serta akan lebih efektif lagi mengingat visi Kota Depok ada kata berbudaya, sesuai dengan Peraturan Daerah dari SK Gubernur Jawa Barat.
Misalnya dalam bidang pendidikan yang bersifat pembinaan sudah ada kewenangan kepala Daerah dari Menteri Dikbud untuk melakukan pembelajaran istilahnya muatan lokal, dalam unsur budaya bahkan unsur agama jadi muatan lokal bisa dimasukkan di sekolah-sekolah di Depok.
“Bahasa Depok, bahasa Betawi orak, juga bisa dikembangkan nantinya di sekolah sebagai muatan lokal bagi pelajar kita,” jelas Idris.
“Jangankan murid, guru saja sudah tidak engeh lagi Bahasa Depok,” kata Baba KH. Idris.
Sementara itu Ketua KOOD Baba Dahlan, KOOD berdiri sejak tahun 2001silam, oleh 14 anggota dewan yang saat itu adalah putra-putri asli Depok yang menjadi anggota DPRD, di antaranya H Naming Bothin (almarhum), KH Syihabudin Ahmad, Hj Ratna Nuryana, H Ahmad Dahlan, H Ma’ruf Aman, KH Ahmad Damanhuri, H Mazhab HM, itu diantaranya dari 14 orang sebagai penggagas awalnya.
“Alhamdulillah, gak kerasa KOOD sekarang udah berusia ke-21 tahun. Di usianya yang sekarang ini semoga kita semua semakin guyub dan tetap solid menjaga dan melestarikan seni budaya jangan sampai tergerus dengan zaman,” kata Baba H. Ahmad Dahlan, usai makan bersama sekda Kota Depok H. Supian Suri.
“Kita balik lagi sekarang ngurus budaya, terus kita akan fokus ngurusin gimana adat orang tua kita dulu, kita budayakan lagi supaya anak-anak kita nanti di gerus ama budaya sekarang,” ujar baba haji Dahlan.
Baba H. Dahlan menjelaskan, di usia ke-21 ini KOOD mengangkat tema KOOD berbudaya menjaga kelestarian seni budaya, mengenai bahasa, makanannya orang dulu harus dikembalikan lagi, nantinya akan mencetak kamus bahasa Depok sebanyak 300 halaman.
“Budaya emak-emak kita dan baba kita dulu, iya kita akan lestarikan lagi misalnya masalah adat, sopan santun, tata prilaku ke anak-anak kita, bagaimana kita sama orang tua, guru, ini kita akan kembalikan ke anak-anak kita,” paparnya.
Lanjut baba Dahlan, masalah bahasa itu bahasa serapan, nantinya kita akan ada kerjasama dengan dinas pendidikan untuk bisa masuk dalam kurikulum di sekolah, bagaimana adat budaya Depok.
“Bahasa Depok Betawi orak, itu ada Jawa, ada Sunda, ada Cina dan bahasa Betawi, sungguh kayak akan bahasa kita ini, jadi bahasa kita enak kok kita buat obrolan sehari-hari,” ungkap Baba H. Dahlan.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Supian Suri, mengajak warga Depok untuk menjaga dan melestarikan seni budaya yang ada di Depok. Dirinya berharap, di usia yang ke-21 tahun ini, KOOD lebih dapat menunjukan eksistensi yang lebih luas kemasyarakat Depok, bukan hanya sekedar melestarikan seni budaya saja, tapi sama-sama menghidupkan kembali seni budaya yang ada di Depok.
“Sebagai orang Depok jangan hanya jadi penonton, tetapi harus turut serta berbuat dan berkarya agar kita juga merasa memiliki seni budaya asli Depok,” ujarnya.
“Selamat buat KOOD Kota Depok yang berusia ke-20 tahun, somoga makin solid dan makin guyub dalam mengembangkan seni budaya yang ada di kota Depok,” ucap Bang Supian.
Sedangkan Sekretaris Wadon KOOD Nina Suzana menambahkan, keberadaan KOOD menjadi ajang silaturahim bagi warga kota Depok. Dengan adanya Wadon KOOD menjadikan satu dan lainnya saling kenal dan guyub.
“KOOD akan fokus mengurusi seni, budaya, dan mengedukasi warga Depok untuk merawat dan melestarikan bahasa para leluhur, yaitu bahasa asli Depok,” tuturnya. (Adi).