siaranjabodetaabek.com – Jakarta, 9 Desember 2021 – Hari kedua MarkPlus Conference 2022 menghadirkan lebih banyak insight menarik soal pemasaran daripada jajaran lintas sektoral. Andreas Andrian Pramaditya selaku Vice President of Galery Indonesia Blibli.com berbicara soal bagaimana Blibli mendukung UMKM untuk mampu meraih pasar mancanegara, salah satunya melalui program Blibli x Youbeli.
“Youbeli adalah salah satu e-commerce di Malaysia, hal ini disebut dengan program E2E (e-commerce to e-commerce). Kita berusaha untuk buka toko di salah satu e-commerce di Malaysia yang namanya Youbeli. Kami masukkan produk Indonesia dan UMKM, dengan harapan bisa dibeli teman-teman kita yang diaspora dan juga bisa dibeli oleh orang Malaysia.”, ujar Andreas Kamis, 9 Desember 2021 pada sesi talkshow MarkPlus Conference 2022.
Visi Blibli untuk bekerjasama dengan e-commerce luar negeri tak terhenti pada Malaysia. Masih berusaha menyesuaikan aturan serta regulasi tiap negara, saat ini Blibli menargetkan Amerika Serikat sebagai sasaran E2E selanjutnya.
MyPertamina, hadir dengan pembahasan Accelerating Digital Saby Customer Adoption in New Normal. MyPertamina berhasil meraih USD 41.46 juta revenue di tahun 2020, angka fantastis ini kemudian dijabarkan oleh Hendro Nugroho Heridjanto selaku Manager Digital Channel Management MyPertamina. Aplikasi MyPertamina memberikan kemudahan transaksi bagi para pelanggan dan volume transaksinya saat ini mencapai 14.39 juta transaksi dengan 19.86 juta pengguna.
Danang Widiasurya selaku Senior Analyst III Digital Channel Management, Digital
Enhancement Technology PT Pertamina Patra Niaga menyatakan bahwasannya penggunaan aplikasi di SPBU dengan telepon genggam aman asal sesuai protokol, “Dengan aturan yang ada di SPBU terkait manajemen HSE (Health, Security, Environment)-nya memungkinkan untuk bertransaksi dengan telepon genggam, sudah ada aturan untuk bertransaksi di SPBU dan itu aman, dengan mengikuti aturan seperti jarak satu meter dari pompa.”, tegasnya.
Kedepannya Danang mengungkap MyPertamina akan mengembangkan E-Voucher, memperluas aplikasi merchant, menambah stasiun pengisian atau penukaran baterai kendaraan, Swapping Station, memberi reward bagi konsumen berdasarkan banyaknya transaksi, serta dikembangkannya Multi Interface Communication baik melalui Pertamina call center, aplikasi, chatbot, dan lain sebagainya.
Sejalan dengan Pertamina, perusahaan finansial Astra Financial saat ini sedang berusaha bertransformasi dengan agility untuk mengembangkan layanan-layanan yang konsumen-sentris. “Kami paham saat ini perhatian utama pelanggan adalah privasi data dan keamanan, oleh karenanya saat ini Astra Financial sudah diregistrasi sebagai Wealth Tech oleh OJK dengan standar ISO 27001.”
Dari segi pemasaran, Astra Financial selalu berusaha membangun strategi pemasaran melalui analisa pola penggunaan aplikasi oleh pelanggan, yang disesuaikan dengan tren market, landskap industri, serta data yang akurat.
Setiap langkah pemasaran Astra Financial kemudian diukur dari tingkat konversi, jumlah klik, berapa lama waktu pelanggan menghabiskan di aplikasi, jumlah pengunjung, dan lain sebagainya.
“Komunikasi dan pemasaran kami selalu sesuaikan dengan segmen pelanggan utama yang sudah kita identifikasi, sehingga iklan kami selalu kontekstual sesuai dengan kebutuhan pengguna.”, ujar Iman Satriaputra Sukarno selaku Head of Digital Branding, Marketing, and Event Astra Financial, pada MarkPlus Conference yang disiarkan live via Markplusconference.com
Tak hanya mendatangkan pembicara dari sektor finansial, telekomunikasi, atau properti, Samuel Wattimena perancang busana senior Indonesia turut hadir memeriahkan MarkPlus Conference dari sudut pandang industri fesyen dan kriya. Selain Samuel, hadir pula Darwis Triadi yang malang melintang di dunia fotografi.
Sosok yang kerap disapa Bung Sammy ini menyatakan dunia fesyen di era pandemi memberikan kesempatan bagi tiap pegiatnya untuk merenungkan kembali identitas merek serta value dan branding.
“Sebetulnya era pandemi ini menjadi kesempatan bagi kami para artisan untuk melakukan pendataan kembali. Karena permintaan pasar menurun, banyak artisan yang tidak mengetahui apa yang akan diproduksi lagi. Mereka tidak memiliki data dan pengetahuan
Hal ini ditanggapi oleh Darwis Triadi yang menyatakan kegelisahannya saat awal pandemi.
“Saat ini kita betul-betul tetap semangat, masalah online pertama memang kita akan agak canggung, karena di dalam fotografi selalu ada praktek tatap muka. Namun setelah dicoba, kami bisa mengembangkan pelatihan-pelatihan online, tetap ada sesi komunikasi dan tanya jawab, di sini lah para peserta bisa memahami dan mempraktikkan. Online ini jadi terobosan yang sangat bagus”.
Samuel dan Darwis sepakat bahwa pandemi ini menjadi blessing in disguise di dunia fesyen dan fotografi. Tak disangka keduanya mampu menghasilkan terobosan-terobosan baru di tengah keterbatasan tatap muka dan aktivitas offline. Mempertebal spirit dan tekun berinovasi jadi kunci keduanya tetap berdiri tegak di tengah krisisnya masa pandemi.
Sebuah kesimpulan dari para pembicara yang hadir pada hari ke-dua MarkPlus Conference 2022, seluruh pembicara yang hadir melakukan scale-up ataupun inisiatif untuk menghadapi situasi yang semakin menantang di tahun ini atau tahun-tahun yang akan mendatang, bahwa pemasaran digital memainkan peranan penting untuk mendukung kelangsungan bisnis agar mampu memenangkan persaingan.
Hampir seluruh pembicara yang hadir berinisiasi membentuk layanan yang konsumen-sentris, seperti kata Alfonsius Timboel selaku CPO Halodoc, “Lihatlah, kami adalah leading healthcare platform di Indonesia karena allow pasien menghubungi dokter dengan cepat.”, atau kata Irfan Setiaputra selaku Direktur Garuda Indonesia, “Kami di Garuda merubah fokus pemasaran kami dan menyadari bahwa industri yang kami tapaki adalah industri kebahagiaan, kita harus pastikan kita tidak merusak kebahagian konsumen.”, Danang Widiasurya dari juga mengungkap visi MyPertamina untuk memberikan reward dan referral bagi pelanggan “Embrace the customer, kami membentuk program promosi dan loyalitas terkhusus untuk pelanggan”
Kreativitas industri tak henti berdatangan, setiap pegiat dari berbagai sektor hadir pada MarkPlus Conference membawa gagasan pemasaran yang tak hanya out of the box, namun juga terukur, applicable, data-driven, dan menghasilkan kontribusi nyata tak hanya bagi keuntungan perusahaan, bahkan beberapa diantaranya mampu membentuk ekosistem baru bagi industri yang 180 derajat berbeda dari masa pre-pandemi.
Sebagai informasi, event marketing terbesar di Asia, MarkPlus Conference 2022 hadir memeriahkan dunia pemasaran di Indonesia pada 8-9 Desember 2021 dengan tema Mengusung tema Business Revival Toward The Endemic: Post Normal Marketing for 2022 and Beyond. Keterbatasan tatap muka tak menghentikan semangat para pemasar untuk berbagi wawasan mengenai pemasaran lintas sektoral. Disiarkan OMNI, offline secara terbatas dan online melalui Marketeers TV, acara ini juga dimeriahkan dengan booth di Food Society, Kota Kasablanka.