IKPB Jaya: Sinergi Ranah dan Rantau Untuk Pembangunan Daerah

siaranjabodetabek.com – Peran perantau dalam percepatan pembangunan daerah tidak bisa dianggap remeh. Terlebih bagi daerah seperti Sumatera Barat yang terkenal dengan perantaunya yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan dunia.

Untuk mengoptimalkan peran perantau dalam pembangunan daerah, Jum’at, 31 Desember 2021, Ikatan Keluarga Pasaman Barat Jakarta Raya (IKPB Jaya) menyelenggarakan seminar bertajuk “Sinergi Ranah dan Rantau Dalam Mendukung Pembangunan Daerah Berbasis Multi Budaya”. Kegiatan ini diselenggarakan di Ponpes Al-Kahfi, Tapos, Depok, yang merupakan milik salah satu perantau Pasaman Barat.

Pada seminar yang diselenggarakan secara blended itu, hadir Wakil Bupati Pasaman Barat, H. Risnawanto, SE dan Wakil Ketua DPRD Pasaman Barat, Daliyus K, secara virtual. Dalam sambutannya, Wabup Risnawanto sangat gembira dengan acara yang digagas IKPB Jaya. “Saya berharap sinergi yang terbangun antara Pemerintah Pasaman Barat dan IKPB Jaya dapat mendorong percepatan pembangunan di daerah,” ujarnya.

Ketua Umum IKPB Jaya, H. Gontam Yusuf, dalam pengantarnya sebelum seminar menyatakan IKPB Jaya akan melaksanakan program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat baik di ranah maupun di rantau. “Saat ini kami sedang mematangkan beberapa program baik di ranah maupun di rantau, seperti pembentukan koperasi, bantuan sosial untuk masyarakat di kampung, dan sebagainya,” tuturnya.

Sementara, dua orang yang bertindak sebagai narasumber dalam seminar itu, Dr. Achmad Ridho dan Dr. Yuherman (Ketua Bakor Minang), menyatakan pembangunan di Pasaman Barat tidak boleh melenceng dari akar budaya masyarakat setempat. “Meski Pasaman Barat dihuni oleh tiga suku yang berbeda, yaitu Minang, Mandailing, dan Jawa, tetapi semuanya terikat dalam satu budaya yaitu adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah. Artinya, pembangunan di Pasaman Barat tidak boleh lepas dari nilai-nilai agama,” tegas Doktor Ridho./Naz

News Feed