Siaranjabodetabek.com- World Marketing Forum 2021 yang bertemakan “Technology for Humanity and Productivity For Happiness” merupakan forum marketing dunia pertama yang dipelopori oleh Indonesia Marketing Association (IMA) bekerja sama dengan Japan Marketing Association (JMA). Acara perdana ini diselenggarakan secara live di Kenchoji Temple, Kamakura, Jepang selama dua hari, mulai hari ini (21 Oktober 2021) hingga besok (22 Oktober 2021). WMF adalah acara eksklusif bagi para pemimpin bisnis dan marketer dari seluruh dunia untuk berdiskusi secara virtual dan interaktif mengenai perkembangan marketing terbaru dan praktik marketing terkini secara komprehensif dan mendalam.
Hari pertama WMF 2021 dengan tema utama “Business with Humanity” telah dihadiri oleh sekitar 500 peserta melalui platform Zoom dan acara ini juga ditayangkan secara langsung melalui saluran YouTube Marketeers TV.
Sesi pertama acara dibuka oleh Mineo Hattori selaku manajer dari JMA yang membahas mengenai teknologi untuk kepentingan kemanusiaan dan produktivitas untuk mencapai kebahagiaan yang menjadi tema utama acara ini. Kemudian dilanjutkan dengan sesi inspirasi mengenai brand activism untuk menyelesaikan masalah- masalah mendesak di dunia yang disampaikan oleh Christian Sarkar selaku pimpinan dari Wicked 7 Project. “Dengan brand activism, bisnis memiliki tanggung jawab untuk memecahkan masalah mendesak di dunia. Dan dengan menempatkan di mana brand activism berada di dunia, kita dapat membuat perubahan. Bahkan perusahaan kecil dapat berkontribusi melalui cross-brand activism,” ungkap Christian Sarkar mengenai brand activism.
Pada sesi selanjutnya, terdapat sesi spesial yang membahas mengenai transformasi cerdas dalam berkontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan yang disampaikan oleh Hotaka Katahira selaku Pimpinan dari MBF, Jepang dan merupakan perwakilan dari Asian Productivity Organization (APO). “Kekuasaan mungkin penting, tetapi jika semua orang melupakan kekuasaan, orang mungkin akan lebih bahagia. Karena kebahagiaan yang kuat datang dari hubungan antara satu sama lain,” ungkap Hotaka Katahira mengenai tujuan dari transformasi cerdas dalam pembangunan berkelanjutan. Selanjutnya, terdapat sesi spesial yang membahas mengenai Kamakura Super City 2070, sebuah pemaparan mengenai simbiosis dan regenerasi di perkotaan yang diwujudkan dalam prototipe SF. Sesi ini disampaikan oleh Yoshimitsu Kaji yang merupakan Anggota Dewan Kota Kamakura di Jepang dan juga perwakilan dari Kamakura City X Sci-fi Prototyping Lab. Kemudian, terdapat sesi human-to- human marketing yang membahas mengenai awal mula marketing yang terjadi antar manusia yang disampaikan oleh David Sehyeon Baek selaku Lead Industry and Service Officer di APO. David Sehyon menjelaskan, “Kita tidak dapat menekankan pentingnya kemanusiaan hanya karena kita ingin diri kita bahagia dan produktif. Kita ingin melakukan marketing karena kita ingin mendapatkan keuntungan dan bahagia bersama sama. Itulah alasan mengapa Phillip Kotler selalu menekankan mengenai pentingnya setiap pihak yang terlibat (stakeholder)”.
Acara hari pertama ditutup dengan sesi spesial dari Asia Marketing Federation (AMF) selaku pelaksana acara, yang membahas tentang tren marketing di Asia saat ini dan masa depan. Sesi terakhir ini diawali dengan sambutan dari Prof. Kim Boo Jong yang merupakan Presiden AMF dan Profesor Universitas Dong-A, Republik Korea. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel yang dipimpin oleh Pradeep Edward yang merupakan Direktur/General Manager di Hemas Capital Hospitals Sri Lanka, Republik Sri Lanka. Acara WMF hari pertama pun diakhiri dengan penutupan dari Iwan Setiawan, Penulis dari buku Marketing 5.0 yang ditulis bersama Philip Kotler dan Hermawan Kartajaya. Acara WMF 2021 akan berlanjut besok di hari kedua dengan tema utama “The Rise of Technology”. Pada hari esok juga secara resmi akan diumumkan bahwa, Indonesia akan menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan WMF 2022 yang kedua tahun depan.