Keberhasilan program percepatan penurunan stunting sangat bergantung pada dukungan berbagai pihak, terutama pemerintahan desa sebagai lini terdepan dalam pelayanan masyarakat. Kesimpulan ini mengemuka dalam kegiatan orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Desa Sukarasa, Kecamatan Tanjungsari, Senin, 29 November 2021.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini diikuti oleh seluruh kader TPK Desa Sukarasa. Hadir sebagai narasumber fasilitator TPK dari BKKBN, Maman Jamaludin, S.HI dan Bahrudin. Keduanya menyampaikan peran penting TPK dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia. “Sebagai penyuluh KB kami akan bersinergi dengan TPK untuk percepatan penurunan stunting, karena sejatinya merekalah yang paling mengetahui kondisi ril masyarakat di lapangan,” ujar Maman.
Dalam paparannya, Maman mengatakan, setiap TPK yang dibentuk terdiri dari Bidan/Nakes, PKK dan Kader KB. Ketiganya akan melakukan pendampingan, pencatatan dan pelaporan kepada tiga kelompok sasaran, yaitu calon pengantin, ibu hamil, dan balita. “TPK bertugas melakukan pencatatan, pelaporan dan mengedukasi kelompok sasaran agar mereka terhindar dari kasus stunting,” ucapnya.
Sementara, Kades Sukarasa, Endang Farid Ma’ruf, dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara menegaskan dukungannya kepada tugas TPK dalam percepatan penurunan stunting. Meski selama ini di wilayahnya belum ditemui kasus stunting, tetapi dia bertekad akan mencegahnya agar tidak terjadi di masa yang akan datang. “Sebagai Kades, saya sangat mendukung TPK dalam rangka percepatan penurunan stunting. Saya tidak ingin di wilayah saya terjadi kasus stunting,” tegasnya. /Naz