siaranjabodetabek.com, Depok – Kebakaran adalah salah satu insiden yang harus diwaspadai di lingkungan mana pun, termasuk di tempat kerja. Kealpaan dalam menggunakan peralatan listrik yang bisa terjadi pada siapapun memunculkan risiko terjadinya percikan api yang bisa menyulut kebakaran.

Memang setiap tempat kerja maupun gedung-gedung lain diwajibkan punya standar pengamanan dalam mencegah kebakaran. Namun ada kalanya standar-standar ini tidak cukup untuk mencegah munculnya kobaran api.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok Raden Gandara Budiana mengatakan, sejak Juni-Juli 2021 telah menerima banyak laporan serta melakukan penanganan terhadap kasus Kebakaran.

Petugas damkar dan Penyelamatan, berikan sosialisasi kepada masyarakat

Di mana sambung Gandara, dari sekian banyaknya kasus kebakaran, DPKP Kota Depok mencatat adanya korsleting listrik atau hubungan pendek arus listrik menjadi penyebabnya.

Gandara Budiana menuturkan, warga harus rutin melakukan pengecekan kabel yang telah berusia lebih dari lima tahun. Kemudian lanjut Gandara, warga juga harus menggunakan peralatan elektronik sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
“Iya tentunya harus bisa menjauhkan barang yang mudah terbakar dan memperhatikan daya listrik yang di gunakan,” kata Gandara, Jumat (13/8/2021), ketika ditemui di ruang kerjanya.

Menurutnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil jika terjadi kebakaran di tempat kerja. Insiden ini diduga akibat hubungan arus pendek listrik dalam pabrik, perkantoran, rumah tinggal dan berbagai macam toko, antara lain :

Kadisdamkar dan Penyelamatan Kota Depok R.Gandara Budiana

Pertama jangan Panik
Saat terjadi peristiwa di luar dugaan, kepanikan hanya akan membuyarkan konsentrasi dan mendorong munculnya kecerobohan. Rute penyelamatan atau denah tempat kerja yang sudah lekat dalam ingatan juga bisa dihilangkan seketika oleh rasa panik.

“Usahakan untuk tetap tenang dan ingat kembali denah tempat kerja atau rute keselamatan. Biasanya denah atau rute keselamatan itu terpasang dekat tangga atau lift,” ujar Gandara.

Kedua Matikan Peralatan Listrik
Saat mendengar alarm kebakaran, jangan buru-buru meninggalkan meja kerja. Biasanya kebakaran terjadi akibat hubungan arus pendek listrik, sehingga sebaiknya matikan atau lepaskan peralatan listrik. kemudian amankan dokumen yang dirasa penting.

Ketiga Lindungi Saluran Pernapasan
Saat titik kebakaran berada cukup dekat, maka asap bisa jadi tak terhindarkan. Segera lindungi hidung dan mulut dengan tisu, tisu basah, sapu tangan atau bisa juga atasan yang dipakai. Asap kebakaran yang terhirup bisa beraki.

Asap akan bergerak ke atas, sehingga bungkukkan badan serendah mungkin, atau merangkaklah. Saat terjebak asap dalam kondisi ramai, tetap berada di posisi semula, tapi tetap bungkukkan badan. Tetap tutup hidung dan mulut dan bernapas perlahan.

Keempat Ikuti Petunjuk Evakuasi
Biasanya jika kebakaran terjadi di sebuah gedung, akan ada pengeras yang memberikan petunjuk arah untuk penghuni gedung. Namun jika tidak ada, ikuti petunjuk arah evakuasi yang biasa terpasang di dinding.

Satu hal yang harus diperhatikan adalah jangan keluar dari gedung menggunaan lift karena dikhawatirkan dapat berhenti mendadak saat kondisi darurat.

Selain terjebak di dalam lift, orang juga dapat mengalami gangguan saraf akibat lift yang berhenti mendadak. Dalam situasi seperti ini, disarankan untuk menggunakan tangga darurat.

Kelima jangan Terjebak di Keramaian
Penyebab banyaknya korban kebakaran biasanya karena penghuni gedung yang fokus pada satu akses keluar gedung. Penghuni gedung berdesakan dan terlanjur menghirup asap kemudian pingsan.

“Sebaiknya jika terjebak keramaian, usahakan mencari jalan lain, bisa dengan ke ujung ruangan, lorong atau tangga,” tuturnya.

Kalau memungkinkan, orang dapat keluar lewat jendela, dengan catatan jika posisi jendela tak terlalu tinggi dari tanah.

Untuk mengatasi rasa cemas akibat ketinggian, coba duduk di kerangka jendela. Dorong tubuh perlahan dengan kedua tangan, jaga agar tubuh tidak tegang. Usahakan untuk mendarat dengan kedua kaki dan lutut jangan terkunci.

“Saya berharap semua pihak bisa bekerjasama saling membantu dan memberikan bantuan ketika ada bencana apapun itu,” tutupnya. (Adi).

News Feed