Oleh: Akbar Rasyid (Mahasiswa Ilmu Jurnalistik Universitas Nasional)
Kenormalan baru alias new normal akan mulai diterapkan di beberapa daerah yang terbukti sudah aman dari Covid-19. Landainya kasus Covid-19 merupakan salah satu syarat dibolehkannya penerapan new normal. Setidaknya sudah 102 daerah yang diizinkan pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk menerapkan new normal. Bukan tanpa alasan pemerintah mulai menerapkan new normal di beberapa daerah tersebut. Membangkitkan kembali perekonomian negara merupakan salah satu alasannya. Tetapi tetap berpegang teguh kepada penerapan protokol kesehatan.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, new normal mau tidak mau harus dilaksanakan demi menghindari bahaya penularan Covid-19 sekaligus keterpurukan ekonomi. Bangsa Indonesia harus mampu menghadapi keduanya dengan cara-cara yang cerdas tanpa mengenyampingkan faktor keselamatan dan keamanan.
New normal merupakan cara terbaik untuk menghadapi kenyataan hidup saat ini. Berdamai dengan Corona dan kembali berjuang memulihkan perekonomian negara menjadi tugas bersama. Sekali lagi, protokol kesehatan tidak boleh ditinggalkan, justru ditingkatkan agar kurva kasus Covid-19 tidak naik kembali. Lebih penting lagi, penerapan protokol yang baik dapat menghindari risiko munculnya gelombang kedua penyebaran Virus Corona.
Sebenarnya istilah new normal dan protokol-protokol yang ada di dalamnya bukanlah suatu yang baru bagi masyarakat Indonesia, melainkan hanya kebiasaan baik yang sudah jarang dilakukan oleh masyarakat. Seperti halnya sering mencuci tangan, tidak menyentuh wajah dengan tangan yang kotor, memakai masker bila sedang flu, dan lain sebagainya merupakan hal yang memang seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di tengah pandemi Covid-19, hal itu menjadi sebuah keharusan dan wajib dilakukan bahkan akan mendapat sanksi bila melanggarnya.
Selain itu, hidup dengan menjaga kebersihan, gotong royong, serta disiplin mamatuhi etika yang berlaku, turut menjadi sebuah keharusan guna menghindari risiko terinfeksi Virus Corona. Oleh karena itu, penerapan new normal seperti membangun kembali semangat masyarakat dalam kepedulian terhadap kesehatan dan keselamatan yang sudah lama hilang.
Jiwa gotong royong menjadi suatu hal terpenting untuk saling mengingatkan dan menguatkan di tengah kondisi serba kekurangan akibat Covid-19. Saling berbagi antar sesama dapat meringankan beban seseorang yang terdampak Covid-19 serta menumbuhkan kembali semangat juang menghadapi kondisi terkini, yaitu menerapkan new normal dengan tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan.
Mendorong hal tersebut, dibutuhkan adanya komunikasi tentang kesehatan yang baik dan benar dari pemerintah agar mampu mengajak masyarakat untuk merubah kebiasaan tidak baik serta mampu menyesuaikan diri secara cepat dengan kehidupan new normal. Sejumlah pernyataan tentang garda terdepan dalam penanganan Covid-19 adalah dokter dan para tenaga medis, namun tidak salah juga jika garda terdepan dalam peperangan melawan Covid-19 adalah masyarakat. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya integrasi kuat antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan terutama masyarakat.
Sementara itu, insan media dapat mengambil peran yang sangat penting terkait peredaran berbagai informasi yang harus bersifat faktual dan dapat dipertanggungjawabkan secara etika maupun hukum. Pemberitaan media menjadi salah satu jalan yang mampu mengontrol pola pikir dan cara pandang masyarakat, sehingga insan media perlu mendorong untuk menumbuhkan optimisme masyarakat jalani new normal melalui informasi dan pemberitaan yang membangun.
Peran media lainnya harus bisa sebagai acuan masyarakat untuk menjalankan new normal dengan baik. Media harus benar-benar memberitakan informasi yang akan di lakukan untuk new normal, namun tidak terbatas soal media saja, masyarakat harus di edukasi secara langsung agar tidak salah menangkap informasi yang beredar. Selain itu, masyarakat juga harus berpikir kritis agar tidak tergiring opini media yang keliru.
Media juga berperan penting sebagai pemberi informasi seputar new normal, seperti halnya aktivitas yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan atau terbatas untuk dilakukan. Maka di sini media harus mengedepankan berita yang berdampak positif dan membawa manfaat untuk masyarakat terlebih di kondisi seperti ini. Pemberitaan positif sangat membantu masyarakat untuk memelihara psikis agar tidak terganggu karena pemberitaan media merupakan salah satu kunci sukses membangun optimisme di tengah pandemi.c