siaranjabodetabek.com, Cilodong – Bunga telang atau Kembang teleng adalah tanaman merambat yang biasanya banyak ditemukan di kebun atau tumbuh secara liar. Namun, belakangan ini banyak yang menanamnya sebagai usaha kuliner di jadikan minuman sehat alami.

Kali ini Kelompok Wanita Tani (KWT) Kelurahan Jatimulya memilki komunitas Kembang Teleng yaitu Jatimulya Hebat Mandiri Istimewa (Jahemanis) yang akan terus mengembangkan, memajukan Kembang Teleng.

Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kelurahan Jatimulya Nofi Pujiastuti mengatakan, Kembang Teleng, bermanfaat sebagai penyembuh berbagai macam penyakit seperti diabetes, asma, dan sebagainya. Juga bisa untuk menambah daya ingat, pencahar, anti stres, bahkan kosmetik.

“Kembang teleng ini memiliki nama ilmiah terdiri atas tiga warna, yaitu biru, putih, dan ungu. Bisa di jadikan minuman segar, ini minuman yang ready to drink nya itu Namanya Telemint Tea (Teh Telang Lemon Mint),” ucap Nofi Pujiastuti, ketika ditemui di acara pelatihan usaha ekonomi produktif UMKM, di aula Kelurahan Jatimulya.

Bunga telang yang lazim tumbuh sebagai tanaman liar bisa dibuat teh biru (dari bunga telang warna biru).

“Rasa teh yang asam, manis dan sedap menyegarkan itu dinilai berkhasiat membantu melancarkan pencernaan, tanaman herbal itu merupakan tanaman asli Asia tropis seperti di Kota Depok,” kata Nofi.

Menurut Novi yang saat di dampingi Kasi Ekbang Hj. Sri Sahwani mengatakan, tanaman ini tumbuh dengan cepat dan mencapai ketinggian 6-10 kaki (182-304 cm). Saat dewasa, tanaman bunga telang memiliki daun elips dengan panjang 1-2 inci (2-5 cm), sedangkan batangnya 1-9 kaki (30-274 cm).

“Mengenai penyiraman, tanaman ini lebih baik disiram secara teratur di musim tanam pertama untuk menyerap nutrisi di tanah,” tuturnya.

Tanaman ini paling baik beradaptasi dengan lokasi yang terkena curah hujan musim panas tahunan sekitar 12 inci (30 cm).

Menanam kembang teleng dapat menikmati sinar matahari penuh untuk pertumbuhannya. Namun, tanaman ini tumbuh subur pada kondisi minim cahaya termasuk naungan parsial.

Bunga telang juga metolerir kondisi iklim yang sejuk dan lembab sampai batas tertentu, tapi menginginkan kondisi bebas embun beku.

“Bunga teleng lebih menyukai kualitas tanah yang kaya dan berpasir dengan nilai pH dari 6,6 hingga 7,5,” paparnya.

Untuk hasil terbaik, pastikan tanah memiliki drainase yang baik dan terdiri dari kompos dan bahan organik. Anda bisa memberinya pupuk 1-2 kali setahun dengan pupuk organik cair.

Teh yang segar ini membantu mengobati berbagai macam penyakit dan meningkatkan nutrisi seperti flavonol, glikosida, antioksi, peptida, dan amilase.Bunganya digunakan untuk mewarnai kue, puding, dan makanan.

Sementara itu Lurah Jatimulya Aripudin, menambahkan, dimasa Pandemi Covid 19 ini kegiatan UMKM mengalami penurunan yang sangat signifikan. Permasalahan Utama yang banyak dikeluhkan oleh pelaku UMKM adalah penurunan Omzet dari usahanya bahkan ada yang gulung tikar hanya untuk tetap bertahan.

Pandemi Covid 19 memang sangat dirasakan dampaknya dan menjadi tantangan tersendiri bagi UMKM agar tetap bertahan. Walaupun dengan kondisi sangat sulit.

“UMKM diharapkan dapat tetap produktif dan mampu memasarkan produknya sehingga UMKM ini mampu menjadi kekuatan penyangga ekonomi khususnya Kelurahan Jatimulya dan sebagai tulang punggung dalam menggerakkan ekonomi kita secara dinamis,” ucap Aripudin.

Upaya untuk mempertahankan agar UMKM bisa suvive dan terus produktif telah dijalankan, meski saat ini yang di jalankan dengan cara online, menurutnya itu sangat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Nantinya kita akan bentuk Komunitas UMKM Kelurahan Jatimulya, yang menjadi salah satu binaannya. Atas dasar mengadakan kegiatan kepedulian kami. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu para pelaku usaha UMKM untuk tetap bisa produktif di masa pandemi Covid 19,” pungkasnya. (Adi).

News Feed