siaranjabodetabek.com – Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November merupakan peristiwa penting dalam sejarah negara Republik Indonesia. Hal ini dengan Adanya peringatan Hari Pahlawan bermula ketika para pemuda Indonesia melakukan pertempuran selama tiga minggu di Surabaya, Jawa Timur.
Muhammadiyah adalah organisasi islam besar yang Berdiri sejak 18 November 1912. Dengan melahirkan kader-kader yang jadi penggerak bagi republik. Mulai dari bapak Republik, Ir Soekarno, hingga ulama karismatik Buya Hamka ini merupakan kader-kader organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 108 tahun yang lalu itu. Kini memiliki peranan penting bagi Republik Indonesia.
Dengan umur yang lebih tua dari Indonesia, Muhammadiyah sedari lama menjadi penjaga bangsa dari rongrongan penjajah dan kolonialisme. Gerakan Muhammadiyah bertumpu pada semangat membangun tatanan sosial dan pendidikan agar masyarakat lebih maju serta terdidik.
Sementara Organisasi islam Nahdlatul Ulama (NU) yang berdiri sejak 1926 lalu memiliki peranan besar dalam merebut, sekaligus mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ada 11 nama pengurus organisasi ini juga dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.
Mulai dari Hadratusyeikh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, hingga ulama kharismatis dan Wakil Perdana Menteri RI di era Soekarno, KH Idham Chalid.
Menurut Nahdlatul Ulama( NU) mengatakan Para Pahlawan Nasional ini adalah santri, ulama dan pengurus organisasi NU yang dengan gigih turut serta memerdekakan Indonesia. Tidak hanya pulau Jawa—sebagai tempat lahirnya organisasi ulama ini, melainkan juga dari berbagai daerah di Indonesia.
Peringatan Hari Pahlawan mengajarkan keteladanan bagi rakyat Indonesia dengan meneladani nilai kepahlawanan seperti pantang menyerah, kejujuran, kegigihan dan semangat perjuangan. Dengan memperingati Hari Pahlawan, kita mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.