Meski Hari Libur, Drg. Putih Sari Tak Kenal Lelah Kampanyekan Penurunan Stunting

berita, Headline, Nasional842 Dilihat

Siaranjabodetabek.com- Meski hari libur, anggota Komisi IX DPR RI, Drg. Putih sari bersama BKKBN terus kampanyekan percepatan penurunan stunting kepada masyarakat di daerah.

Kali ini kampanye penurunan stunting dilakukan Di Desa Kerta Mukti,Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi, Minggu, 11 Desember 2022.

Dalam paparannya Drg. Putih Sari menekankan cara pencegahan Stunting kepada balita dimulai ketika bayi dibawah usia 1000 hari pertama kehidupannya.

Di saat itulah hendaknya balita mendapatkan asupan makanan yang bergizi agar supaya pertumbuhannya bagus dan tidak terkena stunting.

“Bayi jangan sembarangan diberikan makanan, apa lagi makanan kecil warung, Itu tak menjamin gizi nya. Lebih baik Ibu cukup memberi makanan melalui ASI” Pesan Drg.Putih Sari.

Drg. Putih Sari melanjutkan paparannya bahwa seorang ibu harus sering membawa bayinya ke posyandu dan Puskesmas untuk mengontrol perkembangan dan pertumbuhan sang Bayi.

” bayi 1000 hari itu harus memiliki berat badan 10 kg atau serendah nya 8 kg. Karena teori seperti itu Stunting atau gagal tumbuh tidak akan terjadi bagi bayi, ujar Putih Sari.

Sementara itu narasumber lainnya
Anindita Dyah Sekarpuri, S.Psi, MSR dari BKKBN Perwakilan Jabar
Widyaiswara Balai Diklat KKB Bogor mengungkapkan bahwa Stunting sebenarnya bukan suatu penyakit.

Tetapi, sang bayi atau balita tidak memenuhi standar pertumbuhan tubuhnya (gagal tumbuh).

Dari bulan kebulan berat tubuhnya tidak bertambah. Sehingga tinggi badan akan terpengaruh oleh perkembangan tubuh yang kurang sehat.

” ini bisa disebabkan oleh asumsi gizi yang kurang baik. Serta pola asuh yang salah,” ujar Aninditya.

Aninditya berharap orang tua yang mempunyai balita atau baik jangan segan memeriksakan bayinya ke Posyandu dan Puskesmas terdekat.

Tidak mau ketinggalan narasumber dari DP3AP2KB Kabupaten Bekasi yang diwakili oleh Sekdis, Drs Haji Jainih. MM. Mengungkapkan bahwa Gagal tumbuh bagi bayi bisa saja disebabkan lingkungan yang kurang sehat.

Seperti banyak perokok disekitar lingkungan rumahnya. Atau sang Bapak Bayi sebagai perokok Akut.

Sehingga asap rokok yang dihembuskan terisap bayi atau balita. Yang akhirnya menggangu napsu makan bayi.

Atau sang ibu ASI nya kurang baik. Hal inilah yang menjadi sang bayi atau balita lamban dalam pertumbuhan tubuhnya.

Berat badan semakin menurun. Tinggi badan terganggu. Yang akhirnya menyebabkan sang bayi atau balita mengalami Stunting ( gagal tumbuh) .

“Gagal tumbuh atau stunting Penyebab nya asap rokok. Lebih baik jauhkan rokok dari bayi. Apa lagi sang ibu perokok aktif. Lebih baik berhenti merokok,” Pungkas Jainih.

News Feed