siaranjabodetabek.com- Sejumlah pekerja terlihat mengosongkan sebuah tempat usaha di lokasi yang akan di bongkar, para pekerja mengeluarkan material bangunan untuk dikumpulkan di depan usaha tersebut.
Sehari sebelumnya dua tempat usaha yang sederet sudah mulai mengosongkan barang-barang sebelum bangunan yang ditempati di bongkar. Menurut Lurah Bangka Firdaus Aulawi pemerintah kota Jakarta Selatan sudah menyampaikan surat pemberitahuan kepada pemilik bangun untuk melakukan pembongkaran mandiri.
“Kemudian sudah ada itikad dari pemilik bangunan untuk melawan pembongkaran mandiri, namun mereka membutuhkan waktu untuk berkomunikasi dengan penyewa tenant. Karena kemudian toko tersebut yang dipergunakan sebagai tempat usaha untuk memindahkan barang-barang”. Ujar Bapak Firdaus Aulawy selaku Lurah Bangka
Sementara itu ahli waris pemilik bangunan Harry Sanusi setuju untuk membongkar bangunanya karena menyadari bangunan tersebut menyalahi aturan, pembongkaran yang akan dibantu oleh pinak Kelurahan Bangka masih menunggu kajian dari ahli teknik sipil untuk menentukan cara terbaik pelaksanaanya.
Hary menegaskan pembongkaran akan di lakukan secepatnya. Namun Hary mengaku kecewa dengan tudingan bangunan ini menyebabkan banjir.
“Saya sih kecewa bahwa ruko kami dianggap penyebab banjir di kemang. Kita juga bingung waktu ini saya baca di media bahwa ini adalah sumber daripada banjir di kemang , kemang yang mana?, banjir di kemang tenvi lebih banjir , kem chicks lebih banjir, dan ini bukan sumbernya udah pasti”. Ujar Bapak Harry Sanusi, ahli waris pemilik bangunan
Pekan lalu deretan tempat usaha ini mendapatkan perhatian luas karena berdiri diatas saluran air. Akibat bangunan yang berada di atasnya saluran air ini terlihat seperti Goa dengan tinggi sekitar 150cm,
Pemerintah kota Jakarta Selatan dalam pekan ini akan mendata banguna lain diatas saluran air dan kali yang berada di wilayahnya untuk ditindak jika melanggar aturan.