siraranjabodetabek.com, Depok – Pesta Demokrasi kepemudaan di Kota Depok Musda KNPI Kota Depok ternoda karena ulah yang menurut sebagian pilihan Aklamasi di anggap cacat hukum dan hal ini berujung kepada laporan polisi, sebab terjadi keributan. Hal ini sangat di sayangkan oleh Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai) Depok, yang seharusnya Musda KNPI di jadikan musda yang demokratis, namun yang terjadi malah baku hantam.
Musda dilaksanakan diwisma kinasih resort jalan Raya Tapos Cimpaen Kota Depok, pada tanggal (21/12/2021) pada jam 12.30 WIB, ketika itu acara dibuka langsung oleh Kadisporyata Kota Depok mewakili Walikota Kota Depok.
Turut hadir Pasiter Mayor Ibrahim yang mewakili Dandim 0508 Depok, Kabid Kepemudaan Lukman, dan beberapa pejabat daerah yg lain serta diikuti oleh 79 OKP dan PK KNPI di Kota Depok serta 10 OKP secara zoom.
Menurut Ketua Pertahanan ideologi sarekat Islam (perisai) Kota Depok M. Djody Satriani, Setelah pembukaan Musda KNPI, dilanjutkan dengan sidang sidang berjalan lancar. Diruangan sidang ramai sekali dengan hujan intrupsi kepada pimpinan sidang, kenapa karena banyak hal hal yg harus disampaikan, inilah demokrasi yg baik apalagi kepemudaan yg ingin perubahan kepemudaan.
Djody mengatakan, menjelang tengah malam sidang masih berlangsung, pimpinan sidang memberikan waktu untuk istirahat kepada peserta sidang, dan pada saat peserta sidang akan masuk keruang sidang.
“Aneh kan pintu ruangan sidang langsung ditutup oleh salah satu oknum OKP dan melarang peserta dari 43 OKP untuk masuk keruang sidang sehingga untuk melanjutkan sidang lanjutan,” paparnya.
Lanjut Djody, OKP yang dilarang masuk tetap memaksa masuk, karena mau mengikuti sidang lanjutan, disitulah terjadi keributan, pada saat keributan dan terjadi pemukulan terhadap beberapa OKP.
“Diluar ada keributan, didalam sidang terus berlanjut, tau-tau Pimpinan sidang ketok palu menjatuhkan pilihan ke Ketua KNPI terpilih, padahal tidak mencapai qorum sebagian OKP tidak ada. Saya sudah laporkan ke polisi, sebab terjadi pemukulan,” ujarnya.
Bagaimana demokrasi ini, bagaimana pemuda kita mau maju, kalau selalu menggunakan cara cara kasar, dan premanisme.
“Kami dari semua 43 OKP masih bisa menahan diri, karena kami sadar, karena ini mencacati Demokrasi Pemuda khususnya pemuda Kota Depok, 43 OKP dilarang masuk diantaranya KBPP POLRI, PEMUDA BATAK BERSATU, GM FKPPI, PPM,PERISAI, GPII, PK KNPI CIPAYUNG dan masih banyak lagi,” timpalnya.
Jadi Musda KNPI Kota Depok kat Djody, belum selesai dari hasil kesepakan SC dan jajaran pemimpin sidang bersepakat sidang lanjutan akan diadakan kembali setelah situasi dinyatakan kondusif.
“Keputusan yang diambil pada sidang musda dianggap tak sah, dan mencacati demokrasi Indonesia khususnya Demokeasi kepemudaan di Kota Depok,” tutup. (**).