siaranjabodetabek.com, Depok – Pemilik nama lengkap Yuningsih ini mulai menggeluti dunia organisasi sejak bergabung pertama kalinya dengan Karang Taruna di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong Kota Depok, sebagai anggota sejak tahun 2020 lalu. Dilanjutkan sampai tahun berikutnya sebagai anggota penuh tetap terus aktif melaporkan banyak kegiatan kemasyarakatan. Kemampuannya dipercaya memegang amanah Pokja Kelurahan sehat kelurahan Sukamaju.
Yuningsih, anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan Ayah lauw Angkeng dan Ibu Ong Pin Nio. Yuni begitu panggilan akrabnya. Bila sekilas bertemu banyak tidak menyangka bahwa gadis, dia asalah ibu rumah tangga, itu keseringan di liat banyak dikira gadis, Yuni adalah anak sedikit berbeda yang nyentrik dari pada teman di karang taruna lainnya.
Yuni terlahir di kota Hujan pada bogor 9 juni 1983. Terlahir dari keluarga sederhana namun penuh cinta di dalamnya. Kehidupannya yang harus dilaluinya pun tak selamanya mulus banyak rintangan dan halangan yang dilaluinya.
Bahkan saat menentukan pilihan saat akan kuliah ia pun tak banyak berharap bahkan cenderung ingin kuliah atau bekerja waktu itu, kali ini dua duanya di geluti.
Salah satu motivasi Yuni, yang tinggal di Kp sidamukti Rt 04/10 Kelurahan Sukamaju/Cilodong ini. Tentunya kiprahnya sebagai Anggota Karang Taruna dan Pokja sehat di Sukamaju sangat banyak karena kegiatan sehari harinya tidak hanya ngurusi masyarakat, tapi harus mengurusi kegiatan lainnya.
Dari tahun pertama Yuningsih sudah aktif di organisasi Karang Taruna, kemudian di angkat jadi wakil ketua pokja Kelurahan sehat, lalu sebagai Penelusur ktmdu Samsat, kemudian Petugas sensus penduduk, dan relawan inputor vaksinasi merdeka agromerasi tahap 1, di Cilodong sangat berkesan.
“Ibarat kata Karang Taruna adalah rumah kedua Yuni selain ngurus rumah tangga, hati dari semua organisasinya. Tidak hanya itu organisasinya Yuni menjabat sebagai Sekretaris panitia temu karya Karang Taruna Kecamatan Cilodong,” ungkap Yuni.
Siapa bilang organisasi itu sibuk? Oh kata itu tidak berlaku bagi seorang Yuni, ia malah aktif di organisasi Yuni juga tidak meninggalkan aktifitasnya sebagai ibu, terbukti ia mampu merampungkan segala kebutuhan di rumah. Bahkan ditengah kesibukannya masih menyempatkan bekerja.
“Dengan senang hati ya, bisa buat motivasi ingin bersosialisasi ajah, dan cari pahala dulu soal rejeki belakangan, saya bergabung saat ini banyak ilmu yang saya dapat, misalnya dapat ilmu, sabar sampe ilmu merendah diri. Dari situ saya bisa liat dibalik susah nya saya masih ada yg lebih susah dan harus saya bantu dalam segi sosial,” ucap Yuni.
Ikut serta dalam berbagai kepanitian dalam even besar yang diadakan oleh masyarakat memberikan kesempatan untuk belajar bekerja sama dalam tim. Sebut saja diantaranya semarak mengikuti Pelatihan. Tidak hanya itu bersamaan dengan itu diadakan Seminar.
Kiprahnya di organisasi. Gadis yang mengaku sangat menyukai sesuatu yang berbau sosial kemasyarakatan ini juga tercatat sebagai Anggota Pokja sehat. Salah satu motivasi dari sebuah buku yang terus dipegang Yuni adalah “Hidup Sekali, Berarti, harus bisa berbuat untuk masyarakat”.
Yuni, mengaku bahwa organisasi seakan nafas kedua kala jenuh dengan urusan yang lain. Organisasi seakan memberi ruang baginya untuk dapat meng-explore apa yang dia miliki dan meng-upgrade kemampuan dirinya. (Adi).