Permen Jahe, Khasiatnya Dirasakan mulai Dari Batavia Sampai Eropa

siaranjabodetabek.com – Jahe merupakan jenis tumbuhan yang dikenal bisa menghangatkan tubuh, Jahe bisa diolah menjadi serbuk minuman, Kue, serta Pertmen. Contohnya Permen jahe dari Sukabumi.  Sama-sama dari jahe tapi  ini beda bentuk dan rasanya, kalau yang ini rasanya manis tapi tetap bisa bikin hangat.

Permen Jahe termasuk Jajanan  tempo dulu. Permen ini manis dan lembut. Industri permen jahe ada yang masih eksis bertahan memproduksi ribuan permen setiap harinya.

Jahe terbagi menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna, ada jahe gajah, jahe emprit, dan juga jahe merah.

Nah.. kalau jahe yang dipakai untuk olahan permen biasanya memakai jenis jahe emprit alias jahe putih kecil, walau sebutanya jahe putih kecil ukuran jahe emprit enggak kecil-kecil banget ko.

Malah masih perlu diparut sampai halus supaya bisa diolah menjadi permen. Berlokasi Di jalan Perana Babakan Jampang Kecamatan Cikole Sukabumi. Usaha permen jahe AV ini udah dirintis sejak tahun 1991, jangan dianggap sebelah mata ya.

Pada kondisi normal permintaan permen jahe disini bisa mencapai 700 Kg setiap harinya, sekitar 90%  pemasarannya dipasok ke wilayah Bekasi, Bandung, Jakarta, dan Sukabumi.

Tidak hanya jahe saja, untuk membuat permen masih ada gula pasir dan tepung sagu atau tapioka sebagai komposisi bahan yang lainnya, selama sekitar dua jam lamanya campur dan masak semua bahan sampai jadi caramel, prosesnya masih manual ini ngebuat tenaga besar sangat dibutuhkan.

Semua bahan yang dimasak akan cepat mudah gosong jika tidak diaduk terus-menerus. Pada tahun 1778 Belanda pernah membawa sekitar 5.000 Kg candy ginger atau permen jahe dari Batavia Ke Eropa, makanan ini digemari masyarakat Eropa karena terasa manis dan mampu menghangatkan serta menyembuhkan rasa kembung di perut.

Istilah permen muncul dari kata pepermint yang merupakan  senyawa pemberi rasa dari daun mint, keberadaan permen di Nusantara tidak lepas dari banyaknya pabrik gula pada masa colonial.

Permen juga dikenal dengan sebutan gula atau kembang gula. Selain memproduksi  permen jahe tradisional, disni juga memproduksi permen dengan bahan baku asam Jawa,

Bahan baku Jahe emprit tidak hanya berasal dari Sukabumi dan sekitarnya saja, tapi juga dari banyak wilayah di pulau Jawa dan Lampung.

Kehangatan permen jahe dari Sukabumi juga diresahkan oleh warga sekitar di rumah produksi ini, karena dari awal proses hingga pengemasannya akhir melibatkan para ibu dan warga setempat.

Mengingat kawasan Eropa yang dingin saat musim salju gak heran kalau permen jahe dari Indonesia jadi kegemaran sejak jaman dulu, maklum deh empon-empon seperti jahe emang sulit dijumpai  di benua biru sana

News Feed