siaranjabodetabek.com – Presiden Jokowi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengusut tuntas dan menginvestigasi tragedi Kanjuruhan Malang.

Tragedi itu menewaskan 127 orang usai Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya.

Selain itu, Jokowi juga meminta PSSI menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.

“Kapolri lakukan investagasi dan mengusut tuntas kasus ini. Saya menyesalkan dan saya berharap ini tragedi terakhir sepakbola di tanah air,” kata Jokowi di Youtube Sekretariat Presiden.

Dia mengatakan sudah meminta Menkes dan Gubernur Jatim untuk memonitor khusus layanan medis kepada para korban agar dapatkan layanan terbaik. Dia juga meminta pihak-pihak terkait untuk melakukan elavuasi menyeluruh terkait pelaksanaan kompetisi sepakbola di Indonesia.

Saya perintahkan pada Menpora, Kapolri, dan Ketum PSSI untuk evaluasi menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepakbola dan prosedur keamanannya,” tegas Jokowi.

Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengakui ada penumpukan suporter setelah gas air mata ditembakkan. Hal tersebut membuat para pendukung Arema FC sesak napas dan kekurangan oksigen. Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar.

Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen, tim medis pun mencoba menolong,” kata Nico.

Laga bertajuk derby Jatim ini berjalan aman dan kondusif. Akan tetapi menjadi tragedi setelah pertandingan usai. Ribuan Aremania berupaya masuk ke lapangan menghampiri tim Arema yang berada di tengah lingkaran kick off. Penonton, kata dia, kecewa karena tim kesayangannya kalah dari Persebaya.

Menurutnya rasa kecewa itu menggerakkan massa suporter untuk masuk ke lapangan untuk mencari pemain dan offisial.

News Feed