Siaranjabodetabek.com – Munggahan merupakan tradisi turun temurun masyarakat Sunda, yang dilakukan menjelang bulan Ramadan. Tradisi ini memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan masuknya Islam ke Indonesia.
Kata munggahan berasal dari bahasa Sunda munggah yang berarti naik, kata ini memiliki simbolis yaitu naik ke derajat yang lebih tinggi yaitu bulan Ramadan yang dianggap sebagai bulan suci dan penuh berkah.
Tradisi munggahan sudah ada sejak abad ketujuh saat Agama Islam mulai masuk ke Tanah Sunda. Pada masa itu para penyebar agama Islam menggunakan tradisi lokal untuk mengenalkan ajaran Islam kepada masyarakat.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengaitkan tradisi munggahan dengan nilai-nilai Islam, tradisi munggahan memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam.
Dari segi spiritual munggahan merupakan momen untuk membersihkan diri dari dosa dan mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadan, sedangkan dari segi sosial munggahan merupakan ajang silaturahmi dan Mempererat hubungan antar keluarga, kerabat,dan tetangga.
Tradisi munggahan biasanya diisi dengan berbagai kegiatan seperti: ziarah ke makam leluhur, membersihkan masjid atau mushala, memandikan diri, berkumpul bersama keluarga, dan kerabat atau menyantap hidangan khas.
Meskipun zaman telah modern, namun tradisi munggahan masih dilestarikan oleh masyarakat Sunda, tradisi ini menjadi salah satu identitas budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.