Depok- Sore senja sambil menunggu beduk maghrib di pinggir setu Rawa Besar atau biasa yang di kenal dengan setu lio yang keberadaan nya di tengah kota Depok, sangat di sayangkan keasikan itu terusik oleh warna air setu yang sangat Hijau Pekat, dan hembusan angin sepoy-sepoy yang mengeluarkan aroma bau tidak sedap.
Hal tersebut membuat naluri para Jurnalis sangat ingin mengetahui nya.
Warna air setu Rawa Besar (setu Lio) sangat aneh.
Warna hijau pekat dan bau amis yang menyegat hidung, bahkan air tersebut berlendir bekas limbah yang bukan limbah biasa, atau limbah sewajar nya, ketika salah seorang wartawan yang penasaran mencelupkan tangan nya ingin mencium bau air setu tersebut,.
Tepat pada Selasa (27/04/2021) dimana hari itu adalah Hut Kota Depok yang ke 22, hembusan angin tersebut adalah kado istimewa yang di hadiah kan oleh Setu Rawa Besar (setu Lio) aroma bau amis dan bau busuk yang sangat menyengat masuk hidung para jurnalis yang sedang berbuka puasa.
Menurut Eko salah satu jurnalis Depok yang sehari hari nya meliput di Kota Depok agak kaget dan tercengang dengan kejadian yang dilhat nya, ” kalau di setu jati jajar warna air setu nya normal seperti air setu kebanyakan, saat kita cium air setu jati jajar pun mengeluarkan aroma yang masih bau lumpur layak nya air setu yang tidak tercemar, berbeda dengan air setu lio ini, yang warna nya sudah kaya batu giok tua (hijau banget) bau amis dan berlendir”. Kata Eko Geram.
Hal senada juga di katakan oleh Warga setempat yang tidak mau di sebutkan nama nya menambahkan “Perbaikan Setu Rawa besar ini sangat di sayangkan, Pasal nya perbaikan serta pengerukan setu tersebut menelan biaya yang tidak sedikit, kalau tidak salah baru dua tahun lalu (2019) setu ini di perbaiki dengan menggunakan APBD Kota Depok yang tidak sedikit.” kata warga lio kepada para jurnalis tersebut.
Dari informasi yang didapat oleh sejumlah jurnalis tersebut setu lio ini sudah tercemar dari salah satu Klinik, dan RB (Rumah Bersalin) yang di duga ijin nya pun tidak sesuai dengan peruntukan nya dan di duga klinik maupun RB (Rumah Bersalin) tersebut sebagai Salah satu Donatur sebuah Partai.
( Bersambung ).
( Diana Hanny )