siaranjabodetabek.com – Buat kalian yang gasuka kambing kali ini ada menu alternatif, ini dia soto ayam, isiannya ada nasi, kecambah, dan potongan ayam kampung.
Kuahnya dibuat dari kaldu dan santan encer supaya lebih gurih, secara tampilan kuah soto ayam kampung ini agak bening. Soto ayam ini menjadi menu andalan soto pojok legendaris sejak tahun 1926.
Dari dulu sampai sekarang warung soto ini menempati tempat kios yang lokasinya ada di ujung perempatan Jalan Doho Kota Kendiri Jawa Timur, mulai dari arsitektur bangunan sampe interior di warung soto ini tetap di pertahankan seperti aslinya .
Bangunan warung soto ini khas arsitektur pada zaman Belanda, contohnya seperti perabotan kursi, lemari, dan makananya. Soal rasa jangan ditanya meski sudah di kelola oleh Buraharjo yang menjadi generasi ketiga resep yang digunakan masih sama dan asli dari simbahnya
Salah satu resep rahasianya, bumbu soto ini dibuat setiap enam bulan sekali. Katanya sih semakin lama bumbu disimpan rasanya bisa menjadi lebih sedap.
Dalam setiap pembuatannya bumbu yang dibuat bisa mencapai satu pintal, sangat banyak bukan. Ayam yang digunakan untuk isian soto hanya daging tanpa lemak yaitu bagian dada dan paha saja, kalau suka bisa ko ditambahkan rempelo ati, telur muda, dan Brutu.
Salah satu ciri khas soto ini penjual akan menaruh botol kecap dengan cara digebrak, katanya botol yang digebrak ini bisa membuat lebih semangat dan menandakan soto siap diantar ke meja pelanggan, sangat unik bukan.
Soal rasa pastinya juara, karena santan yang dipakai hanya sedikit. Kuah soto ini masih terlihat agak jernih rasanya juga lebih ringan, segar, dan gurih. Tidak heran ya kalau warung soto ini pernah dikunjungi beberapa pesohor negeri, seperti Presiden pertama Indonesia Bung Karno dan Gus Dur.
Semangkok soto campur ini dibandrol dengan harga Rp. 17.000. Enaknya sih soto ini disantap untuk sarapan dan makan siang, warung soto ini juga dibuka mulai dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Sangat wajib nih masuk daftar kunjungan kalian kalau mampir ke Kendiri,