Siaranjabodetabek.com- Negara bagian terpadat di Australia, New South Wales (NSW) mengalami sedikit peningkatan dalam virus COVID-19, sementara pemerintah memperketat pembatasan dan mendorong vaksinasi untuk mengatasi wabah Delta yang sangat menular.

Australia memerangi strain Delta, yang pertama kali terdeteksi di India, sejak kasus pertama ditemukan di ibu kota NSW Sydney.

Kekhawatiran ketegangan wabah itu dapat mempengaruhi lebih dari 20 juta orang Australia, atau sekitar 80% dari populasi.

Sementara itu, negara bagian terbesar kedua di Australia Queensland akan memberlakukan penguncian cepat di ibu kota Brisbane dan beberapa daerah lainnya.

“Risikonya nyata dan kami harus bertindak cepat, kami harus bekerja keras, kami harus cepat,” kata Perdana Menteri Queensland Annastacia Palaszczuk.

Pembatasan ketat, termasuk wajib menggunakan masker dan lebih sedikit pertemuan, juga diberlakukan di seluruh Australia.

Australia telah meningkatkan vaksinasi COVID-19 serta mengumumkan suntikan wajib untuk pekerja, perawatan lanjut usia yang berisiko tinggi dan karyawan di hotel karantina.

Dengan vaksin AstraZeneca tersedia untuk masyarakat di bawah usia 60 tahun.

Pejabat kesehatan mengatakan vaksin AstraZeneca menawarkan perlindungan tingkat tinggi dan manfaatnya jauh lebih besar daripada risiko apa pun.

Melansir dari Reuters, menurut Perdana Menteri Australia Scott Morrison, menghadirkan “tantangan yang sangat berbeda”.

Dengan hal itu, aturan jarak sosial yang ketat telah membantu Australia menjaga angka COVID-19 relatif rendah, dengan lebih dari 30.500 kasus dan 910 kematian. (Hm)

News Feed