siaranjabodetabek.com, Depok – Di masa Pandemi Covid-19 menjadi momentum Transformasi Digital menuju koperasi Depok yang maju modern dan Sejahtera, menjadi tema di Pekan Koperasi 2021 Kota Depok, yang di gelar Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok.

Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sidik Mulyono dan Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan Fitriawan membuka secara resmi Pekan Koperasi Kota Depok Tahun 2021, di Halaman Gedung Dekranasda Kota Depok, Senin (29/11/2021).

“Kondisi ekonomi global termasuk perekonomian Indonesia, terkontraksi akibat pandemi Covid-19, ekonomi tersebut juga memberikan dampak bagi koperasi, namun koperasi di Kota Depok semakin tumbuh dan berkembang,” kata Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono, usai membuka acaranya.

Salah satu prinsip koperasi menurut IBH adalah pendidikan anggota. Dalam perspektif ini, koperasi harus berperan mencerdaskan anggota, sehingga dapat meningkatkan kapasitas orang-orang di dalamnya, sekaligus menumbuhkembangkan koperasi.

“Karakteristik itulah yang memposisikan koperasi menjadi wadah tumbuhnya jiwa kewirausahaan karena koperasi memberikan ruang bagi anggota untuk berkreasi dan menemukan cara-cara terbaik dalam mensejahterakan secara bersama-sama,” jelasnya.

IBH menjelaskan, kooperasi bukan milik perorangan namun seluruh anggota. Maka harus amanah, khususnya dalam transparansi keuangan.

“Gunakan kemajuan IT dalam transparansi aset dan keuangan. Ini bagian dari pembangunan infrastruktur. Contoh lah kereta commuter line infrastruktur dibangun baik sehingga sangat tertib tidak ada penumpang yang naik secara sembarangan semua harus menggunakan tiket, jadi transparan, saya ingin koperasi seperti ini berinovasi,” jelas IBH.

Lebih lanjut, ujar dia, koperasi diharapkan dapat semakin maju dan barokah. Itu ditandai juga dengan berkembangnya koperasi jenis baru yang menghimpun sampah maupun minyak jelantah.

“Sekarang banyak di tingkat RW membuat koperasi sampah dan jelantah, saya ingin teman-teman koperasi melihat itu. Jadi anggota yang menabung itu bukan uang saja tapi sampah. Jadikan sampah komoditi barokah,” ungkapnya.

“Dengan ini juga bisa bersinergi untuk mendukung Zero Waste pada tahun 2025 di Kota Depok, sehingga warga bisa memilah sekaligus koperasi menjadi berkembang. yang memilah. Sukses untuk koperasi, barokah ayo bela dan beli produk UMKM,” tuturnya.

Lebih lanjut, ujar dia, koperasi diharapkan dapat semakin maju dan barokah. Itu ditandai juga dengan berkembangnya koperasi jenis baru yang menghimpun sampah maupun minyak jelantah.

“Sekarang banyak di tingkat RW membuat koperasi sampah dan jelantah, saya ingin teman-teman koperasi melihat itu. Jadi anggota yang menabung itu bukan uang saja tapi sampah. Jadikan sampah komoditi barokah,” ungkapnya.

“Dengan ini juga bisa bersinergi untuk mendukung Zero Waste pada tahun 2025 di Kota Depok, sehingga warga bisa memilah sekaligus koperasi menjadi berkembang. yang memilah. Sukses untuk koperasi, barokah ayo bela dan beli produk UMKM,” tutupnya

IBH menyatakan, dalam upaya menciptakan wirausaha muda yang inovatif, berkelanjutan dan menyerap tenaga kerja, dibutuhkan upaya terintegrasi dalam satu ekosistem. Oleh karena itu, sinergi, peran dan kontribusi.

“Kami akan mendorong berkembangnya koperasi modern, transformasi usaha mikro dari sektor informal menjadi sektor formal, mendorong pelaku UKM untuk masuk ke pasar ekspor dan transformasi digital serta rantai nilai, memperkuat penyaluran dana bergulir,” pungkasnya. (Adi).

News Feed