siaranjabodetabek.com, Depok – Kepengurusan KONI Kota Depok periode sebelumnya sudah berakhir. Dengan demikian, induk olahraga di Kota Depok ini menggelar Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Kota Depok digelar Sabtu, (29/5/2021). Sedangkan agenda Musorkot kali ini adalah pemilihan Ketua untuk menduduki jabatan di kepengurusan baru.
Ketua KONI Kota Depok Amri Yusra menjelaskan, agenda Musorkot diselenggarakan sesuai aturan organisasi KONI, masa kepengurusan habis tidak, sedangkan ketua yang lama tidak mencalonkan kembali.
”Makanya kita menggelar Musorkot, kami memberikan kesempatan kepada pengurus bisa fokus mencolankan diri,” kata Amri saat memberikan sambutan.
Guna menindaklanjuti kegiatan tersebut, Amri, begitu dia akrab disapa menandaskan pengurus KONI sudah membentuk kepanitiaan, mulai pendaftaran calon atau kandidat ketua baru dan pelaksanaan Musorkot.
Dengan mengumpulkan surat dukungan dari cabang olahraga yang memberikan dukungan terhadap pencalonannya.
“Pemilihan Ketua KONI Kota Depok dalam pemilihan nanti yang memiliki hak suara adalah cabang olahraga, kayaknya lebih tren pemilihan secara Aklamasi,” ujar Amri.
Walikota Depok Muhammad Idris mengatakan, Musorkot KONI Kota Depok merupakan agenda empat tahunan untuk memilih dan menetapkan Ketua KONI yang baru.
“Saya ucapkan selamat Musorkot KONI Kota Depok, mudah mudahan terpilih Ketua yang baru, bisa meningkatkan Prestasi tentunya 10 besar yang di targetkan bisa tercapai,” ucap Idris.
Kemudian lanjut Idris, Pemerintah Kota Depok punya program yang Maju, Berbudaya dan Sejahtera bisa di implementasikan oleh KONI Kota Depok.
“Misalnya Kota yang Maju, Ya, juga Infratrukturnya, sarana dan prasarana perlu ditingkatkan, KONI harus punya gedung yang representatif, tempatnya nyaman buat para atletnya,” ujarnya.
Kemudian imbuh Idris, Berbudaya misalnya dalam mencapai prestasi dari segala jenjang olahraga tentunya Target 10 harus di kuatkan bersama dengan para pengcabnya.
“Saya inginkan skill, kemampuan, fisik dan kerjasama perlu di jalin dengan baik, akhirnya prestasi bisa di raih,” paparnya.
Kembali Idris, mengingatkan Kesejahteraan Atlet, pelatih untuk mencapai prestasi olahraga juga harus perlu keseimbangan antara Atlet dan Pelatih.
“Kalau pemainnya yang juara dapet bonus, di elu elukan, giliran kalah Pelatih dan pengurus di cuekin atau mungkin apalah, untuk itu saya minta perlu adanya keseimbangan,” tutup Idris.(Adi).