Siaranjabodetabek.com– Kamakura, Jepang – World Marketing Forum 2021 yang dilaksanakan di Kamakura, Jepang menjadi spesial, hal ini lantaran event tersebut dibuka oleh Philip Kotler, yang dikenal sebagai Bapak Modern Marketing yang juga penulis Marketing 5.0 bersama dengan Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan.
Di antara pembicara lainnya, Philip Kotler menyampaikan wawasan tentang bagaimana teknologi dapat mengintegrasikan dan memaksimalkan kegiatan pemasaran perusahaan, tidak lupa bagaimana kemanusiaan sebagai faktor kunci harus menyeimbangkan proses tersebut.
“Kami semakin mendorong keadilan sosial dan memastikan bahwa seluruh tujuan pemasaran dan bisnis adalah untuk memberikan kehidupan yang baik bukan hanya untuk beberapa orang, tetapi untuk semua orang. Kemiskinan yang ada dibarengi dengan kekayaan besar di masyarakat sungguh tidak masuk akal.”, pungkas Kotler pada pembuka WMF 2021.
Kotler menyatakan bahwa kegiatan perusahaan terkadang gagal berkontribusi pada sustainability yang diharapkan.
“Kita semua menghasilkan karbon dengan berjalan kaki dengan bergerak, membuat pabrik beroperasi dan memanaskan dunia yang menyebabkan banjir dan angin topan. Konsumsi kita perlu dibawahi beberapa ilmu dan
disiplin, ini adalah misi baru untuk marketing” ujar Kotler.
Kemudian Philip Kotler mengungkap bahwa memperluas pasar bisnis memerlukan digitalisasi secara keseluruhan, perusahaan perlu menghadapi tantangan digitalisasi dalam sistem dan mengambil langkah-langkah untuk menjawab tantangan tersebut.
“Dengan membangun brand, bisnis tidak lagi hanya bergantung pada pemasaran tradisional seperti iklan 30 detik, kita mungkin akan melanjutkan dengan iklan 30 detik tetapi kita juga harus tahu bahwa brand juga perlu dibangun secara digital, tidak hanya berskala besar.
Menurut Kotler dalam jangka waktu dekat ada tujuh alat pemasaran yang diprediksi akan meningkat penggunaannya yaitu :
1. pengambilan keputusan pemasaran.
2. Pemasar akan mengotomatiskan lebih banyak proses pemasaran. 3. Pemasar akan menilai kinerja menggunakan sejumlah metrik. 4. Lebih banyak Voice Assistant seperti Siri dan Alexa yang akan memainkan peran pemasaran. 5. Penawaran produk baru akan diuji terlebih dahulu menggunakan Virtual Reality 6. Bisnis akan menggunakan lebih banyak alat neuromarketing untuk mengevaluasi pesan dan pengirim pesan. 7. Bisnis perlu terus menyesuaikan Product Mix dan Marketing Mix-nya.
MarTech is The New Tech
Kotler menyatakan ada 15 alat yang dapat membantu tim pemasaran mengembangkan, mengoptimalkan, meluncurkan, dan memelihara aktivitas pemasaran di era ini, diantaranya adalah:
1. 3D printing.
2. Kecerdasan Buatan / Artificial Intelligence (AI) dan algoritma.
3. Media digital dan sosial.
4. Pengenalan suara dan wajah.
5. Data dan machine learning.
6. Robotika.
7. Pesan bot.
8. Augmented VR (Virtual Reality)
9. Blockchain dan uang digital
10. Internet of Things (IoT). Sensor yang menghubungkan semuanya. 11. Otomatisasi pemasaran dan agen virtual. 12. Mesin Otonom – robot, drone, kendaraan self-driving. 13. Pembelajaran online dan jarak jauh 14. Biometrik/neuroscience dan pengeditan gen 15. Perangkat yang mudah dipakai.
Pada sesi setelahnya, Hermawan Kartajaya juga menyampaikan terkait digitalasisai yang tidak dapat dihindari namun juga berbahaya. Namun dalam pemasaran, digitalisasi menjadi roda penggerak dari bisnis itu sendiri.