siaranjabodetabek.com – Salah satu titik pembangunan di sekitaran kawasan Banjir Kanal Timur atau BKT Jakarta Timur yaitu adanya beberapa titik sumur resapan yang masih dalam proses pembangunan. Pembangunan sumur resapan di sekitar Banjir Kanal Timur DKI Jakarta menuai kritik, sejumlah pihak mempertanyakan efektivitas sumur resapan yang posisinya berada di atas trotoar.
Pemprov DKI Jakarta menepis anggapan program sumur resapan hanya untuk menyerap anggaran akhir tahun 2021 Pemprov DKI mengklaim sumur resapan efektif dalam mengurangi genangan di Jakarta.
“Tidak ada program program yang tujuan nya untuk semua program menyerap angaran. Semua progam yang disusun bersama dengan DPRD dimaksudkan untuk memastikan untuk meningkatkan kinerja program yang disesuaikan dengan 2017-2022. Jadi efektivitas dari program-program tersebut kita rasakan bersama dalam dua hari ini program sumur resapan Memberikan manfaat terhadap pengurangan genangan dan potensi banjir mengurangi potensi banjir”. Ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta.
1
Sementara itu DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Perjuangan, Gilbert Simanjuntak menilai jumlah sumur resapan di DKI Jakarta masih jauh dari target bahkan beberapa lokasi sumur resapan berada di atas bahu Jalan Perjuangan mengklaim Pemprov DKI Jakarta baru menyelesaikan 16% dari target sumur resapan sebanyak 40000. Penempatan sumur resapan juga masih banyak yang salah.
“Saya tidak melihat sumur resapan yang dibikin efektif. Sebenarnya jumlahnya juga belum mencukupi 40.000, baru sekitar 15 sampai 16%. Dan yang menjadi masalah lain bukan soal jumlahnya saja, tetapi lokasi untuk sumur resapan ini juga kurang pas karena berada diatas trotoar”. Ujar Gilbert Simanjuntak.