siaranjabodetabek.com, Bojongsari – UPT Disdamkar dan Penyelamatan Bojongsari Kota Depok, melakukan penyemprotan disinfektan di pemukiman warga di wilayah Kecamatan Sawangan dan Bojongsari. Hal ini sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang kian hari melonjak di Kota Depok.
Untuk kesekian kalinya UPT Disdamkar dan Penyelamatan Bojongsari hari ini Kamis, (17/6/2021), menyemprot disinfektan di Perumahan Pondok Petir Rw. 14 Kelurahan Pondok Petir Kecamatan Bojongsari Kota Depok.
Kepala UPT Disdamkar dan Penyelamatan Bojongsari Munadi mengatakan, hingga kini disetiap RW di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari di beberapa lokasi telah disemprot disinfektan.
Penyemprotan Disinfektan dilakukan berdasar permintaan warga, baik yang melalui WhatsApp maupun yang mengirim surat ke Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok.
“Kalau permintaan memang ada banyak dari warga, terlebih wilayahnya (permukiman) ada (warga) yang terkonfirmasi Covid-19,” kata Munadi, Kamis, (17/6/2021) di ruangkerjanya.
Dalam penyemprotan itu warga awalnya bersurat atau menghubungi jajaran Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, ada pula yang langsung ke UPT terdekat sesuai domisili meminta penyemprotan disinfektan.
“Untuk di permukiman warga yang padat anggota menggunakan motor sehingga bisa menjangkau masuk ke gang-gang. Untuk penyemprotan di jalan protokol kita menggunakan mobil,” ujarnya.
Munadi menuturkan dalam setiap kegiatan penyemprotan disinfektan jajarannya mengenakan alat perlindungan diri (APD) lengkap sebagaimana tenaga kesehatan.
Tujuannya mengurangi risiko anggota terpapar Covid-19 saat bertugas menyemprot disinfektan di lokasi terkait pasien Covid-19.
“Walaupun melakukan penyemprotan disinfektan kami tetap 24 jam stand by dan siaga penuh untuk semua pelayanan masyarakat yang membutuhkan bantuan. Baik terkait laporan kebakaran dan permintaan evakuasi,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Disdamkar dan Penyelamatan Kota Depok R. Gandara Budiana mengatakan, penambahan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 warga akhir-akhir ini mulai melonjak di Kota Depok.
Dari penambahan kasus itu, disebabkan mereka lalai menjaga kesehatannya, ada juga belum semua warga patuh protokol kesehatan.
“Sekarang tinggi di Kota Depok. Kita nggak tahu di keluarga itu misalnya orangtuanya keluar, interaksi di mana pulang dia peluk anak istrinya akhirnya jadi klaster,” pungkasnya. (adi).