siaranjabodetabek.com, Depok – Setiap 22 Oktober seluruh santri di Indonesia memperingati Hari Santri Nasional. Sejak Presiden Joko Widodo mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, Hari Santri Nasional selalu dirayakan setiap tahunnya. Pada tahun ini, peringatan Hari Santri Nasional kembali dirayakan.
Setiap tahunnya, Hari Santri Nasional selalu diperingati dengan membawa tema tertentu. Pada 2020, Hari Santri Nasional mengusung tema “Santri Sehat Indonesia Kuat”. Pengangkatan tema tersebut tentu tidak bisa dilepaskan dari awal kemunculan pandemi Covid-19.
Atas dasar hal tersebut, peringatan Hari Santri Nasional 2020 mengangkat beberapa upaya pesantren di Indonesia yang melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19.
Dengan mengangkat hal tersebut, Hari Santri Nasional 2020 harapannya mampu membawa pesan bahwa pesantren memiliki kontribusi yang besar dalam upaya penanganan pandemi Covid-19.
Sementara itu, pada peringatan Hari Santri Nasional 2021, mengangkat tema “Santri Siaga Jiwa dan Raga”. tema tersebut memiliki makna bahwa santri di seluruh Indonesia khususnya di Kota Depok selalu siap siaga untuk menyerahkan jiwa dan raga guna membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia.
“Siaga Jiwa Raga juga merupakan komitmen santri untuk membela tanah air yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri, Jumat (22/10/2021).
Pengangkatan tema tersebut tentu tidak bisa dilepaskan dari sejarah yang melatarbelakangi perayaan Hari Santri Nasional. 22 Oktober dipilih menjadi tanggal perayaan Hari Santri Nasional karena KH. Hasyim Asy’ari menyerukan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945.
Untuk itu Supian Suri mengatakan, supaya Hari Santri Nasional 2021 menjadi momen bagi para santri untuk selalu berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil’alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia.
“Dengan memegang nilai-nilai leluhur dulu, kami harapkan para santri tidak mudah goyah ketika diterjang godaan ideologi-ideologi tertentu yang berpotensi merusak moral,” katanya.
Menurut pria yang akrab disapa SS ini, menuturkan, mengusung tema Hari Santri 2021 yakni Santri Siaga Jiwa dan Raga. Tema tersebut memiliki makna mendalam.
“Ini sebagai bentuk pernyataan sikap santri agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela Tanah Air, mempertahankan persatuan Indonesia. Siaga Jiwa Raga juga merupakan komitmen yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren,” ungkap SS.
Siaga Jiwa bermakna pula bahwa santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil’alamin.
Siaga Raga berarti badan, tubuh, tenaga, dan buah karya santri didedikasikan untuk Indonesia. Karenanya, santri tidak pernah lelah berusaha dan terus berkarya untuk Indonesia.
“Jadi, Siaga Jiwa Raga menjadi sangat penting di era pandemi Corona Virus Desease (Covid-19) sekarang ini, di mana santri tetap disiplin dan tidak boleh lengah dalam melaksanakan protokol kesehatan 5M+1D (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas dan Doa) demi kepentingan bersama,” tuturnya.
“Selamat Hari Santri, Semoga rahmatan lil’alamin” (Adi).