siaranjabodetabek.com – Melalui Staf Khusus Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Arya Sinulingga, pada Minggu, 24 Oktober 2021 mengatakan saat ini pemerintah Indonesia tengah menyelamatkan Garuda Indonesia agar tidak bangkrut.

“Ini Garuda ini sebenarnya kita lagi proses negosiasi. Jadi mudah-mudahan negosiasinya berhasil” kata Arya.

Seperti yang diketahui, Garuda Indonesia saat ini mempunyai utang senilai Rp140 triliun.

Dengan adanya utang itu, Garuda Indonesia juga beberapa kali melakukan penyesuaian 30-50 persen gaji karyawannya.

Penyesuaian tersebut sudah dilakukan setelah pandemi Covid-19.

Selain itu, Garuda Indonesia juga melakukan efisiensi biaya operasional, restrukturisasi biaya sewa pesawat maupun biaya penunjang lainnya.

Dengan adanya utang tersebut, Kementerian BUMN berencana mengganti maskapai nasional Indonesia yang sebelumnya Garuda Indonesia menjadi Pelita Air.

Saat ini pemerintah Indonesia sedang melakukan negosiasi terkait utang Garuda Indonesia tersebut.

Saat dimintai keterangan terkait Garuda Indonesia akan diganti Pelita Air, Arya mengatakan bahwa Staf Khusus Menteri BUMN belum banyak membicarakan soal pergantian maskapai tersebut.

Kementerian BUMN lebih fokus menyelesaikan utang yang ada dan tengah menyiapkan opsi yang lainnya.

“Soal opsi mengenai Pelita Air itu nanti lah ya. Yang utama sebenarnya adalah kita sekarang ini berusaha, terus berjuang, dan untuk bisa bernegosiasi dengan para lessor, pihak-pihak yang memiliki piutang dengan Garuda. Itu yang utama dan opsi itu yang pertama ya, kita dahulukan” tambah Arya.

“Kalau negosiasinya gagal baru kita akan cari opsi lain dan kita akan carikan cara-cara agar BUMN ini tetap memiliki pesawat airline lah” sambungnya.

News Feed