siaranjabodetabek.com, Depok – Sepanjang tahun 2021, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok sudah berhasil menangani 108 kasus kebakaran.

Sebagian besar kasus tersebut disebabkan oleh korsleting atau hubungan pendek arus listrik.

Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok Gandara Budiana mengatakan, pada Januari ada 10 kasus, Februari ada empat kasus, Maret ada sembilan kasus, April ada 12 kasus.

Kemudian lanjut Gandara, bulan Mei dan Juni ada sembilan kasus, Juli ada 10 kasus, Agustus ada 15 kasus, September ada 12 kasus, Oktober ada 11 kasus, dan November ada tujuh kasus.
“Mayoritas kebakaran ini terjadi akibat korsleting listrik atau hubungan pendek arus listrik,” kata Gandara di Kantor Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Jumat (31/12/2021).

Menurut Gandara, rata-rata kasus kebakaran ini terjadi di area pemukiman warga. Adapun total kerugian yang diderita sebesar Rp 1,1 miliar.
“Selain kasus kebakaran, kami juga melakukan penanganan terhadap kasus non-kebakaran. Seperti evakuasi sarang tawon, ular dan monyet yang masuk ke pemukiman warga, termasuk pohon tumbang, banjir, serta longsor,” jelasnya.

Pria yang akrab di sapa Gandara ini, menyebutkan, hingga November 2021 tercatat sudah 500 kasus non-kebakaran yang di tangani Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok. “Paling banyak kasus yang ditangani yakni evakuasi mencapai 437 tindakan,” ujar dia.

Diakhir tahun ini, dalam mengahadapi malam tahun baru Disdamkar dan Penyelamatan Kota Depok, menyiagakan seluruh tim dan relawan untuk mengantisipasi terjadi musibah alam yang terjadi.
“Mudah mudahan tidak kejadian apapun di malam pergantian tahun baru ini, dan berharap masyarakat selalu menjaga lingkungan secara bersama-sama,” pungkasnya. (Adi).

News Feed