siaranjabodetabek.com – Umar Bin Khattab sang Khalifah Takut dengan istri nya? Dikisahkan ada seorang pria hendak sowan kepada Sahabat Umar bin Khattab untuk menceritakan keluh kesah tentang Istrinya yang cepat dan sering marah kepadanya. Ia beranggapan bahwa sekelas Sahabat Umar bin Khattab yang gagah, kuat, “preman” pada masanya dapat membantu permasalahannya, atau paling tidak ia mendapatkan nasihat darinya.
Sesampainya ia di depan pintu rumah Sahabat Umar bin Khattab ia mengetuk pintu lalu terdengar dari bilik pintu itu suara teriakan nyerocos, layaknya seperti seorang perempuan yang sedang memarahi seseorang lain. Dan ternyata benar, ada perempuan yang sedang memarahi seorang pria, yaitu Sahabat Umar bin Khattab yang sedang dimarahi istrinya. Dengan hening dan diam seribu bahasa yang dilakukan Sahabat Umar bin Khattab
Mendengar kejadian itu, pria ini langsung membalikan badan seraya berkata pelan:
“إذا كان هذا حال أمير المؤمنين فكيف حالى”
“Jika keadaan Amirul Mukminin seperti ini bagaimana keadaanku yang orang biasa”
Tidak lama Sahabat Umar membukakan pintu seraya memanggil pria tadi, “Apa keperluanmu?” tanyanya dengan tegas. “Wahai Amirul Mukminin, saya datang hendak mengadu padamu untuk mengadukan kejelekan istriku yang sangat menyakitkan, lalu saya tahu ternyata istrimu demikian, apalagi keadaanku.” Balas pria tersebut.
Mendengar itu, Sahabat Umar Bin Khattab tersenyum. Dia jelaskan alasan tak membalas kemarahan sang istri. Menurut Sahabat Umar bin Khattab, seorang istri sudah bekerja menyiapkan dan memasak makanan, mencuci baju, serta mengasuh dan mendidik anak-anaknya. “Aku cukup tenteram tidak melakukan perkara haram lantaran pelayanan istriku. Karena itu, aku menerimanya sekalipun dimarahi,” kata Sahabat Umar bin Khattab.
Lantas pria tersebut lalu bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, apakah saya juga harus berbuat demikian terhadap istriku?.”
“Ya, terimalah marahnya. Karena yang dilakukan istrimu tidak akan lama, hanya sebentar saja,” jawab Sahabat Umar bin Khattab.
Dari kisah ini kita belajar bahwa Lelaki sekuat apapun dan Setegas Apapun Akan diam dan takut terhadap Istri, Dikarenakan Tanpa istri kita tidak bisa apa apa tentang rumah tangga.