siaranjabodetabek.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilkada Depok 2024 diprediksi akan mengalami penurunan signifikan. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus), Yusfitriadi.
Dirinya menyampaikan, bahwa penurunan tersebut merupakan dampak dari beberapa isu nasional yang berkaitan dengan inkonsistensi dan komitmen PKS terhadap perubahan.
“Inilah dampak opini stigma inkonsisten dan inkomitmen PKS terhadap 2 hal. Pertama terhadap isu perubahan di tingkat nasional dengan mereka bergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM),” tutur Yusfitriadi saat diwawancarai oleh redaksi siaranjabodetabek.com, Selasa (10/09/2024).
Yusfitriadi menjelaskan, penyebab kedua adalah kegagalan PKS dalam mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2024. Menurutnya, hal ini semakin memperkuat anggapan bahwa PKS tidak lagi konsisten dengan isu perubahan yang sebelumnya diusung.
“Dampak dari inkonsistensi itulah dinilai sangat signifikan bagi para konstituen PKS terutama di Depok. Terutama beberapa wilayah yang bersanding dengan Jakarta,” jelasnya.
Dirinya juga menekankan, bahwa pengaruh isu nasional tersebut tidak bisa diabaikan. Menurutnya, dengan keluarnya sejumlah dewan pakar dari PKS juga memperkuat sinyal bahwa partai ini mengalami masalah internal yang dapat mempengaruhi suara di tingkat daerah.
“Isu ini sangat massif dan mundurnya dewan pakar itu adalah dampak dari beberapa isu yang berkaitan dengan nasional. Sangat signifikan sekali pengaruhnya terhadap suara PKS khususnya di Depok,” ujar Yusfitriadi.
Dirinya menambahkan, bahwa survei terbaru LS Vinus menunjukkan adanya penurunan tren dukungan PKS di Depok.
“Saya rasa bahwa pemilih PKS di wilayah ini sudah mulai mempertimbangkan opsi lain yang lebih konsisten dalam menawarkan konsep perubahan di Kota Depok,” pungkasnya.